Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trump Diselidiki Terkait Kemungkinan Pelanggaran UU Spionase

Penulis: VOA Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kementerian Kehakiman AS menyelidiki mantan Presiden AS Donald Trump atas kemungkinan pelanggaran Undang-Undang Spionase dan tindak kejahatan lainnya setelah Biro Investigasi Federal (FBI) menemukan 11 set dokumen rahasia negara di kediaman pribadinya di Mar-a-Lago, negara bagian Florida, pekan lalu.

Hari Jumat (12/8/2022), Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan Florida membuka segel surat perintah dan tanda terima properti dari penggeledahan yang dilakukan FBI pada hari Senin (8/8/2022) di kediaman pribadi Trump di Mar-a-Lago, Negara Bagian Florida.

Dari surat dan tanda terima itu diketahui bahwa agen FBI menemukan 11 set dokumen, termasuk yang berlabel sangat rahasia (top secret), rahasia (secret) dan konfidensial (confidential).

Jaksa Agung AS Merrick Garland sendiri yang memberikan persetujuan penggeledahan tersebut. “Kementerian Kehakiman tidak mengambil keputusan seperti itu dengan enteng. Jika memungkinkan, merupakan praktik standar untuk mencari cara yang tidak terlalu mengganggu sebagai alternatif penggeledahan dan untuk mempersempit cakupan penggeledahan yang dilakukan,” ujarnya.

Trump, yang menentang penggeledahan itu, pada Kamis (11/8/2022) membuat tuduhan tak berdasar bahwa mantan Presiden AS Barack Obama sendiri menyimpan 33 juta dokumen, termasuk yang bersifat rahasia. Arsip Nasional AS langsung mengeluarkan pernyataan pada Jumat untuk membantah klaim tersebut dengan mengatakan pihaknya telah mengambil alih catatan kepresidenan Obama ketika ia meninggalkan Gedung Putih.

Para politikus Partai Republik membela Trump, dengan mengatakan bahwa pemerintahan Biden telah menggunakan Kementerian Kehakiman dan FBI sebagai senjata untuk kepentingan politik.

Anggota DPR dari Partai Republik asal New York, Elise Stefanik, mengatakan, “Presiden Donald Trump adalah lawan politik paling memungkinkan untuk Joe Biden pada (Pilpres AS) 2024, dan sekarang ini sudah kurang dari 100 hari menjelang pemilihan paruh waktu yang kritis.”

Trump kini sedang diselidiki atas kemungkinan pelanggaran Undang-Undang Spionase, alias pemata-mataan, yang mencakup pelanggaran berupa kesalahan penanganan materi rahasia negara.

Terlepas dari ancaman pidana yang akan menjeratnya atau tidak, kasus ini sudah merusak keamanan nasional.

Veteran CIA dan peneliti nonresiden senior Universitas Georgetown, Paul R Pillar, menuturkan melalui Skype, “Bahkan apabila dokumen-dokumen itu sekarang sudah diambil alih oleh FBI dan pemerintah asing tidak bisa mengakses langsung dokumen-dokumen tersebut, kemungkinan ada orang-orang di Mar-a-Lago, kediaman Trump, yang sempat bisa mengaksesnya, yang telah membaca sebagiannya, yang sudah mengetahui isinya. Mereka semua berpotensi direkrut menjadi sumber intelijen asing.”

Pillar menambahkan, pemerintah asing juga akan mencari tahu apakah dokumen-dokumen itu mengandung informasi yang memalukan atau merusak mereka. Sebagai informasi, salah satu dokumen yang diambil dari kediaman Trump diberi label “Informasi mengenai Presiden Perancis.”

Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul Trump Diselidiki Terkait Kemungkinan Pelanggaran UU Spionase.

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/15/100100270/trump-diselidiki-terkait-kemungkinan-pelanggaran-uu-spionase

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke