Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Polandia Versus Uni Eropa: Pencairan Dana Alot, Politikus Ngotot

Dilansir Reuters, hal ini disampaikan politisi partai yang berkuasa, setelah Brussels mengisyaratkan tidak puas dengan reformasi peradilan terbaru negara itu.

Lebih dari 35 miliar euro atau 36 miliar dollar AS hibah dan pinjaman pemulihan Covid-19 untuk Polandia ditunda karena perselisihan mengenai reformasi peradilan negara itu.

Menurut eksekutif Uni Eropa, reformasi itu menumbangkan standar demokrasi.

Pada bulan Juni, Komisi Eropa (EC) menyetujui dana untuk Polandia, tetapi ketuanya Ursula von der Leyen mengatakan bahwa lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan terlebih dahulu pada aturan hukum selama kunjungan, ketika dia bertemu dengan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki.

Partai Hukum dan Keadilan (PiS) yang berkuasa mengatakan, bagaimanapun, reformasi bertujuan untuk membuat sistem lebih efisien dan menolak campur tangan pengadilan untuk keuntungan politik.

"Jika ada upaya untuk memblokir pembayaran ... dan Komisi Eropa mencoba menekan kami, maka kami tidak punya pilihan selain mengeluarkan semua meriam di gudang senjata kami dan merespons dengan tembakan bertubi-tubi," Krzysztof Sobolewski, sekretaris jenderal PiS kepada radio publik Polandia.

PiS belum mengatakan tindakan apa yang mungkin dipertimbangkan, tetapi Menteri Kabinet Michal Wojcik, anggota partai konservatif Polandia Bersatu, mitra junior dalam pemerintahan, memberi isyarat bahwa Polandia dapat memveto beberapa keputusan UE.

"Karena kita berurusan dengan orang-orang yang tidak mematuhi ketentuan kontrak ... saya pikir Anda harus bermain keras," katanya kepada TV swasta Polsat News.

Polandia mengadopsi undang-undang pada bulan Mei yang kontroversial untuk hakim dengan badan baru.

Pada hari Selasa (9/8/2022) Mahkamah Agung menarik kandidat ke kamar baru dari antara para hakimnya.

Tetapi von der Leyen mengatakan dalam sebuah wawancara pada akhir Juli bahwa undang-undang baru tidak memberikan hak kepada hakim untuk mempertanyakan penunjukan hakim tanpa menghadapi proses disipliner.

Ini jadi sebuah masalah yang harus diselesaikan untuk mendapatkan dana Uni Eropa.

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/10/183000170/polandia-versus-uni-eropa--pencairan-dana-alot-politikus-ngotot

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke