Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wapres China Langsung Temui Marcos Jr Usai Pelantikan Presiden, Ajukan 4 Poin Kesepahaman

MANILA, KOMPAS.com - China mengajukan proposal empat poin kepada presiden Filipina yang baru dilantik, Ferdinand Marcos Jr, untuk “mengantar zaman keemasan baru” dalam hubungan bilateral.

Setelah menghadiri upacara pengambilan sumpah, Wakil Presiden China Wang Qishan bertemu dengan Marcos dan memuji memuji keluarganya atas “kontribusi besar untuk meningkatkan persahabatan China-Filipina.”

“Pihak China selalu mengutamakan Filipina dalam diplomasi lingkungannya, dan siap bekerja sama dengan pemerintah Filipina yang baru dalam melanjutkan persahabatan mereka, meningkatkan rasa saling percaya, dan memperdalam kerja sama untuk mengantarkan 'zaman keemasan' baru di Indonesia. hubungan bilateral,” kata Wang kepada presiden Filipina.

Marcos Jr, putra mantan presiden diktator Filipina, dilantik sebagai presiden ke-17 negara kepulauan itu dalam sebuah upacara di Manila, pada Kamis (30/6/2022).

Kunjungan dari Beijing ke Manila datang setelah Marcos Jr bulan lalu menanggapi soal konflik Manila dengan Beijing di Laut China Selatan, yang diperebutkan dengan panas, di mana kedua negara berbagi perbatasan maritim.

“Tidak ada ruang gerak di sana (Laut China Selatan). Kedaulatan kita adalah suci. Kami tidak akan berkompromi dengan cara apa pun.”

Namun, awal bulan ini Marcos Jr mengatakan China adalah “tetangga dekat dan teman baik kami,” menambahkan bahwa Filipina “akan terus mengejar kebijakan luar negeri yang independen.”

Kedua negara tersebut memperebutkan Laut Cina Selatan di Pengadilan Arbitrase Permanen (PCA) pada 2016. Manila muncul sebagai pemenang, karena klaim Beijing atas laut yang kaya sumber daya itu dibatalkan oleh otoritas yang berbasis di Den Haag.

Pendahulu Marcos Jr, Rodrigo Duterte, telah mengindikasikan bahwa dia akan “mengesampingkan” putusan pengadilan internasional dalam upaya untuk memperkuat hubungan dengan Beijing.

Namun, Wang dari China mengusulkan kepada Marcos Jr bahwa kedua belah pihak “harus menyelesaikan perbedaan dengan benar dan bersama-sama menjaga perdamaian dan ketenangan di Laut China Selatan.”

China dan Filipina menormalkan hubungan diplomatik pada 1975.

Wang menyarankan, Beijing dan Manila “harus mengembangkan hubungan bilateral di bawah bimbingan dua kepala negara, yang akan mengarahkan perkembangan hubungan bilateral.”

“Kedua negara harus menyesuaikan strategi pembangunan mereka untuk mendorong titik pertumbuhan baru kerja sama pragmatis di era baru,” kata Wang dikutip dari laporan kantor Berita Xinhua yang dikelola pemerintah China.

Wang juga mendesak penghormatan terhadap kesetaraan dan keadilan internasional.

Kedua negara, kata dia, harus “bersama-sama mempromosikan perdamaian dan pembangunan di Asia, serta kesejahteraan umat manusia.”

Marcos mengatakan kepada Wang bahwa hubungan bilateral antara Filipina dan China “memiliki sejarah panjang dan kedua bangsa itu dekat satu sama lain.”

“Menggambarkan China sebagai mitra paling kuat di Filipina, Marcos menekankan bahwa persahabatan bertetangga yang baik adalah kepentingan mendasar kedua bangsa,” lapor Kantor Berita Xinhua sebagaimana dilansir AA pada Jumat (1/7/2022).

“Pemerintah Filipina yang baru sangat mementingkan hubungan dengan China, dan bersedia untuk memperdalam partisipasinya dalam pembangunan bersama Road and Belt, bergandengan tangan dengan China dalam mengatasi tantangan regional, dan meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi,” tambah Marcos Jr.

https://www.kompas.com/global/read/2022/07/02/110751970/wapres-china-langsung-temui-marcos-jr-usai-pelantikan-presiden-ajukan-4

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke