Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pangeran Charles Tak Akan Halangi Negara Persemakmuran Lepas dari Monarki

Itu adalah reaksi umum terhadap pidato pembukaan Pangeran Charles pada Pertemuan Kepala Pemerintahan Persemakmuran di Kigali pada Jumat (24/6/2022).

Sang pangeran jelas akan menggantikan ibunya sebagai kepala organisasi, yang merupakan asosiasi negara-negara merdeka yang muncul dari warisan Kerajaan Inggris.

Kerajaan Inggris sepertinya akan selamanya diasosiasikan dengan perbudakan.

Dilansir CNN, Pangeran Charles pun menjelaskan dalam sambutan pembukaannya bahwa dia ingin mengubah status quo dan memulai dialog tentang hal itu.

"Sementara kita berjuang bersama untuk perdamaian, kemakmuran, dan demokrasi, saya ingin mengakui bahwa akar dari asosiasi kontemporer kita berjalan jauh ke dalam periode paling menyakitkan dalam sejarah kita," katanya kepada para delegasi.

"Saya tidak dapat menggambarkan kedalaman kesedihan pribadi saya atas penderitaan begitu banyak orang, karena itu saya terus memperdalam pemahaman saya sendiri tentang dampak abadi perbudakan," tambahnya.

Delegasi-delegasi yang keluar setelah pidato itu tampak tersentuh dan berbesar hati dengan kata-kata sang pangeran.

Charles mengatakan Persemakmuran perlu "menemukan cara baru untuk mengakui masa lalu kita."

Yusuf Keketoma Sandi, bagian dari delegasi Sierra Leone, merasakan hal itu.

Puluhan ribu orang Afrika diculik dan dibawa ke Sierra Leone, untuk diperdagangkan dan dimasukkan ke kapal budak menuju Amerika, yang kemudian menjadi koloni Inggris.

"Perbudakan belum menjadi bagian dari percakapan ... Sierra Leone menantikan hal itu dan kami berharap bahwa ketika itu dimulai, dia akan berkunjung ke Sierra Leone dan pergi dan melihat beberapa bekas luka yang tersisa di sana," ujarnya.

Masih ada 15 negara yang memiliki Ratu Elizabeth II sebagai kepala negara.

Barbados hanya menggantikannya dengan presiden yang diangkat secara lokal tahun lalu.

Perdana Menteri Jamaika menyuarakan keinginan untuk melakukan hal yang sama beberapa bulan lalu.

Di Kigali, Charles menjelaskan bahwa dia tidak akan menghalangi negara-negara yang memutuskan hubungan dengan monarki.

"Persemakmuran berisi di dalamnya negara-negara yang memiliki hubungan konstitusional dengan keluarga saya, beberapa yang terus melakukannya, dan semakin banyak yang tidak memilikinya," ujarnya.

"Saya ingin mengatakan dengan jelas, seperti yang telah saya katakan sebelumnya, bahwa konstitusi setiap anggota pengaturan, sebagai republik atau monarki, adalah murni masalah setiap negara anggota untuk memutuskan," tambahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/06/25/120000270/pangeran-charles-tak-akan-halangi-negara-persemakmuran-lepas-dari-monarki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke