Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Julian Assange Akan Diekstradisi dari Inggris ke AS, Terancam 175 Tahun Penjara

Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel mengatakan, Julian Assange memiliki waktu 14 hari untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Pendukung Julian Assange sering mengadakan demonstrasi untuk memprotes rencana deportasi.

Istri Julian Assange, Stella, juga memohon pembebasannya dari tahanan setelah mereka memiliki dua anak secara rahasia ketika pria berusia 50 tahun itu bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di London selama bertahun-tahun.

WikiLeaks menyebut keputusan Patel sebagai "hari gelap bagi kebebasan pers dan demokrasi Inggris", lalu bersumpah untuk mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi serta menuduh Amerika Serikat merencanakan pembunuhannya.

"Julian tidak bersalah. Dia tidak melakukan kejahatan dan bukan penjahat. Dia adalah jurnalis dan penerbit, dan dia dihukum karena melakukan pekerjaannya," kata WikiLeaks dikutip dari AFP.

WikiLeaks menambahkan bahwa kasus Julian Assange politis, karena dia menerbitkan bukti Amerika Serikat melakukan kejahatan perang dan dituding menutupinya.

"Dalam kasus ini, pengadilan Inggris belum menemukan bahwa keputusan ini akan menindas, tidak adil, atau penyalahgunaan proses untuk mengekstradisi Tuan Assange," kata juru bicara itu.

  • Awal Perjalanan Julian Assange Membangun Web Kontroversial WikiLeaks
  • Pendiri WikiLeak Julian Assange Menderita Stroke di Penjara Inggris
  • Pendiri WikiLeaks Julian Assange Tidak Termasuk dalam Daftar Nama yang Diampuni Trump

"Mereka juga tidak mendapati bahwa ekstradisi tidak sesuai dengan hak asasinya, termasuk haknya atas pengadilan yang adil dan kebebasan berekspresi, dan bahwa selama di AS dia akan diperlakukan dengan tepat, termasuk dalam kaitannya dengan kesehatannya."

Julian Assange kerap dikaitkan dengan kebebasan media. Para pendukungnya menuduh AS hendak memberangus pelaporan masalah keamanan yang sah.

Pendiri WikiLeaks itu akan diadili karena melanggar Undang-Undang Spionase AS dengan menerbitkan file militer dan diplomatik pada 2010, dan bisa menghadapi 175 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Akan tetapi, hukuman yang tepat bagi Julian Assange sulit diprediksi.

Julian Assange ditahan di penjara berkeamanan tinggi di London sejak 2019 dengan jaminan dalam kasus sebelumnya yang menuduhnya melakukan serangan seksual di Swedia.

Kasus itu dibatalkan, tetapi dia tidak dibebaskan dari penjara setelah menjalani hukuman karena melanggar jaminan dengan alasan berisiko melarikan diri dalam kasus ekstradisi AS.

Julian Assange menikah di penjara pada Maret 2022. Ia menghabiskan tujuh tahun di Kedubes Ekuador di London untuk menghindari dipindahkan ke Swedia, tetapi ditangkap ketika pemerintahan Ekuador berubah dan perlindungan diplomatiknya dicabut.

https://www.kompas.com/global/read/2022/06/17/200716470/julian-assange-akan-diekstradisi-dari-inggris-ke-as-terancam-175-tahun

Terkini Lainnya

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke