Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

100 hingga 200 Tentara Ukraina Terbunuh Setiap Hari di Medan Perang

KYIV, KOMPAS.com – Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhaylo Podolyak, mengatakan kepada BBC bahwa sekitar 100 hingga 200 tentara Ukraina terbunuh di garis depan setiap harinya.

Podolyak menuturkan, Ukraina membutuhkan ratusan artileri Barat untuk menyeimbangkan kedudukannya dengan Rusia di wilayah Donbass.

Dia juga mengatakan bahwa Kyiv tidak siap untuk melanjutkan pembicaraan damai dengan Moskwa, sebagaimana dilansir BBC, Kams (9/6/2022).

“Pasukan Rusia telah melemparkan hampir semua hal non-nuklir ke garis depan dan itu termasuk artileri berat, roket, dan bombardir udara,” kata Podolyak.

Podolyak menuturkan, kurang seimbangnya tentara Rusia dan Ukraina adalah alasan mengapa Kyiv menderita banyak korban jiwa.

“Tuntutan kami untuk artileri bukan hanya semacam keinginan, tetapi kebutuhan objektif ketika datang ke situasi di medan perang,” tutur Podolyak.

Dia menambahkan, Ukraina membutuhkan 150 hingga 300 sistem peluncuran roket untuk menandingi Rusia.

Podolyak juga mengatakan, pembicaraan damai hanya dapat dilanjutkan jika Rusia menyerahkan wilayah yang telah didudukinya sejak invasi pada 24 Februari.

Prediksi Podolyak bahwa 100 hingga 200 tentara Ukraina tewas setiap hari lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Pada Kamis, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov berujar bahwa Ukraina kehilangan 100 tentara per hari, dan 500 lainnya terluka.

Perbedaan angka korban merupakan tanda betapa sulitnya mendapatkan informasi yang akurat dari medan perang.

Terlepas dari kerugian besar, Reznikov mengeklaim bahwa sejumlah besar tentara Rusia juga terbunuh.

“Kremlin terus menekan, tersandung, menghadapi perlawanan keras, dan menderita banyak korban,” kata Reznikov.

Kendati demikian, lanjut Reznikov, tentara Rusia masih memiliki kekuatan untuk maju di beberapa wilayah di garis depan.

Sementara itu, Gubernur Luhansk Sergei Gaidai mengatakan, pasukan Rusia sedang sekarat. Namun, dia juga mengakui bahwa Ukraina menghadapi kesulitan karena kurangnya artileri.

Pasukan Rusia telah memusatkan serangan mereka di Kota Severodonetsk.

Pada Rabu (9/6/2022), Zelensky menegaskan bahwa nasib Donbass sedang diputuskan di Kota Severodonetsk.

https://www.kompas.com/global/read/2022/06/10/110100570/100-hingga-200-tentara-ukraina-terbunuh-setiap-hari-di-medan-perang

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke