JOHOR BAHRU, KOMPAS.com – Negara Bagian Johor, Malaysia, mengalami kekurangan perawat karena banyak perawat dari sana menyeberang ke Singapura yang menawarkan gaji lebih tinggi.
Hal tersebut disampaikan Ketua Kesehatan dan Persatuan Johor Ling Tian Soon, sebagaimana dilansir Mothership, Jumat (20/5/2022).
Ling mengatakan, Johor kekurangan antara 15.000 hingga 18.000 perawat, suatu masalah yang ingin dia bicarakan dengan Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin.
Dia menambahkan bahwa banyak perawat dan dokter telah mengambil pekerjaan di sektor kesehatan Singapura.
“Mereka (perawat dan dokter) mendapatkan gaji yang lebih baik (di Singapura). Pemerintah negara bagian tidak memiliki statistik spesifik tentang berapa banyak perawat dan dokter kami yang bekerja di Singapura, tetapi jumlahnya terus bertambah setiap tahun,” ujar Ling.
Saat ini, lanjut Ling, akan ada lebih banyak orang Malaysia yang bekerja di Singapura karena ringgit yang terdepresiasi.
“Saya punya teman yang gajinya sebagai perawat di Singapura sama dengan dokter spesialis di Malaysia karena perbedaan nilai tukar mata uang,” tutur Ling.
Ling menyampaikan hal tersebut setelah meresmikan perayaan Hari Perawat Johor di sebuah pusat konvensi.
Kendati demikian, Ling mengklarifikasi bahwa kekurangan perawat di Johor belum pada tingkat yang kritis.
Namun, situasi tersebut perlu diatasi untuk memastikan bahwa layanan kesehatan Johor tidak terpengaruh.
Saat ini, ada 12.533 perawat di Johor dengan 8.777 di antaranya bekerja di rumah sakit pemerintah dan 3.737 bekerja di rumah sakit swasta. 19 sisanya memiliki status kontrak.
Ling juga menyoroti bahwa jumlah lowongan perawat di Johor 98 persen terisi.
Namun, hal ini masih belum mencukupi karena telah terjadi peningkatan program dan layanan kesehatan, selain rumah sakit baru yang membutuhkan banyak perawat.
Ling juga mencatat rasio perawat terhadap pasien saat ini adalah satu perawat untuk 297 pasien. Padahal, idealnya satu perawat untuk 200 pasien.
https://www.kompas.com/global/read/2022/05/22/140100570/johor-kekurangan-perawat-pilih-ke-singapura-dengan-gaji-lebih-tinggi