Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Usai Kunjungi Putin, Sekjen PBB Akan Temui Zelensky

JENEWA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ukraina pada minggu depan, setelah singgah lebih dulu di Rusia untuk berunding dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang perang kedua negara itu.

"Guterres akan menemui Zelensky dan Menteri Luar Negeri Ukraina pada Kamis (28/4/2022), dua hari setelah mengunjungi Moskwa," kata PBB dalam sebuah pernyataan, Jumat (22/4/2022), dilansir dari AFP.

Kremlin telah mengonfirmasi pada hari Jumat, bahwa Putin akan bertemu Guterres pada Selasa (26/4/2022).

Guterres telah mengirim surat minggu ini untuk meminta pertemuan langsung dengan para pemimpin negara.

Gutteres mencoba mendapatkan kembali inisiatif untuk PBB, yang sebagian besar telah terpinggirkan dari krisis sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Sebagian ini karena perang telah membagi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yakni Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Cina, dan Rusia.

China telah menolak untuk mengutuk invasi tersebut, menggambarkan Rusia sebagai korban dari upaya Barat untuk melemahkannya.

Dengan surat-surat yang dia kirim pada Selasa (19/4/2022), Guterres berusaha untuk mendorong dialog untuk mengakhiri perang.

"Pada saat bahaya dan konsekuensi besar ini, dia ingin membahas langkah-langkah mendesak untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina," kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric pekan ini.

Guterres terhitung hanya memiliki sedikit kontak dengan Presiden Zelensky sejak perang Rusia0-Ukraina dimulai, berbicara dengannya hanya sekali melalui telepon, yakni pada 26 Maret.

Sedangkan Presiden Putin belum menerima panggilan telepon Guterres, atau melakukan kontak dengannya, sejak Sekjen PBB menyatakan bahwa invasi itu melanggar piagam PBB.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/23/073900070/usai-kunjungi-putin-sekjen-pbb-akan-temui-zelensky

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke