Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Khawatir Sanksi Barat, Orang-orang Kaya Rusia Alihkan Asetnya ke Dubai

DUBAI, KOMPAS.com – Orang-orang kaya Rusia mencoba mengalihkan sebagian kekayaan mereka dari Eropa ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), untuk melindungi aset-asetnya dari gelombang sanksi Barat terhadap Rusia.

Hal tersebut dilaporkan oleh beberapa sumber keuangan dan hukum kepada Reuters.

Dubai, pusat keuangan dan bisnis di Teluk Arab, telah lama menjadi magnet bagi orang-orang kaya di dunia.

Selain itu, penolakan UEA untuk memihak antara Barat dan Moskwa telah memberi isyarat kepada orang-orang kaya Rusia bahwa uang mereka aman di sana.

UEA, yang selama bertahun-tahun telah memperdalam hubungannya dengan Rusia, tidak menjatuhkan sanksi seperti yang dilakukan negara-negara Barat kepada Rusia.

Selain itu, bank sentral UEA sejauh ini juga belum mengeluarkan pedoman mengenai sanksi dari Barat, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (10/3/2022).

Seorang bankir senior di bank swasta besar Swiss dan seorang pengacara mengatakan, beberapa orang kaya Rusia mengalihkan dananya ke Dubai yang sekarang masih ada di Swiss atau London, Inggris.

Pengacara tersebut menuturkan, perusahaannya menerima pertanyaan dari entitas Rusia tentang seberapa cepat mereka dapat memindahkan "dana yang sangat signifikan" senilai ratusan juta dollar AS ke UEA.

"UEA adalah medium yang bagus. Hanya beberapa jam penerbangan dan tidak memiliki regulator yang sepenuhnya bersekongkol dengan regulator Barat," kata seorang profesional manajemen investasi.

Kantor Media Dubai, Kementerian Luar Negeri UEA, dan bank sentral UEA tidak segera menanggapi pertanyaan tentang skala dana Rusia yang mengalir ke Dubai.

Seorang bankir swasta senior mengatakan bahwa dalam beberapa kasus, klien-kliennya dari Rusia dengan rekening di bank swasta membuka rekening dengan bank yang sama di cabang UEA.

Dubai yang merupakan tujuan pariwisata global juga telah lama populer di kalangan orang-orang Rusia.

Pada 2018, UEA memperkenalkan program visa "emas" yang memberikan izin tinggal 10 tahun kepada investor dan profesional lainnya.

Perhatian bank

Sejumlah sumber mengatakan, keputusan UEA untuk abstain dalam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB yang mengutuk invasi dianggap sebagai jaminan bagi orang-orang kaya Rusia.

Selain itu, tidak ada indikasi bahwa kekayaan Rusia yang mengalir ke Dubai dikenakan sanksi Barat.

Namun, para bankir mengatakan, ada risiko rusaknya reputasi lembaga yang menerima dana Rusia karena perusahaan multinasional di seluruh dunia memutus hubungan dengan Moskwa.

Sementara itu, beberapa bank besar UEA mengambil pendekatan yang hati-hati.

Sejumlah bank yang beroperasi di UEA pada masa lalu telah dihukum karena tidak mematuhi sanksi terhadap sejumlah negara termasuk Iran dan Sudan.

Pekan lalu, pengawas kejahatan keuangan global, The Financial Action Task Force (FATF), menempatkan UEA pada "daftar abu-abu" yurisdiksi yang tunduk pada peningkatan pemantauan.

"Berada di daftar abu-abu, mereka (UEA) mungkin harus lebih berhati-hati dari biasanya. Sekarang, hal terakhir yang mereka inginkan adalah agar Eropa menggunakan ini sebagai alasan lebih lanjut untuk mempertahankan mereka dalam daftar ini," kata seroang pengacara.

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/10/220100170/khawatir-sanksi-barat-orang-orang-kaya-rusia-alihkan-asetnya-ke-dubai

Terkini Lainnya

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke