KOMPAS.com - Pemimpin Revolusi Uni Soviet, Vladimir Lenin, berada di Gorki, sebuah desa dua puluh mil dari Moskow.
Tanpa diduga, penyakitnya tiba-tiba kambuh, lantas pingsan.
Pemimpin tertinggi sekaligus pendiri Soviet ini meninggal satu jam kemudian, tepat sebelum pukul tujuh malam pada 21 Januari 1924.
Dilutip dari arsip Guardian, ketika Kongres bertemu pada pukul sebelas pagi, Kalinin, yang hampir tidak bisa berbicara, mengumumkan kematian Lenin dalam beberapa kalimat yang terputus.
Hampir semua orang di teater besar itu menangis, dan dari semua bagian terdengar ratapan histeris para wanita.
Air mata mengalir di wajah para anggota Presidium. Pawai pemakaman kaum revolusioner memainkan orkestra.
Lashevitch mengumumkan bahwa 21 Januari akan menjadi hari berkabung dalam kalender Rusia.
Para tetua Kongres akan pergi ke Gorki dan membawa jenazah Lenin ke Moskow besok, di mana jenazah akan disemayamkan di aula serikat pekerja, yang akan dibuka untuk umum.
Pemakaman mungkin akan dilakukan pada hari Sabtu. Kongres, tentu saja, ditunda.
Kematian Lenin sama sekali tidak terduga, karena dia telah membuat kemajuan yang stabil selama beberapa waktu.
Pada awalnya dia hanya diizinkan untuk mendengar judul surat kabar, tetapi belakangan dia telah mengambil bagian yang hampir otokratis dalam mengarahkan pemulihannya sendiri, dan memilih bagian mana yang akan dibacakan untuknya.
Lengan kanannya yang lumpuh membuat aktivitas menulis menjadi tidak mungkin, tetapi para pelayannya mengetahui dari secarik kertas di kamarnya bahwa dia diam-diam mengajar dirinya sendiri untuk menulis dengan tangan kirinya.
Sejak itu perkembangannya pesat, dan sebelum Natal, dia bahkan bisa pergi menembak di hutan.
Hanya beberapa hari yang lalu Kamenev mengumumkan dalam sebuah pertemuan bahwa Lenin benar-benar pulih dan akan kembali ke jabatannya.
Tapi, pria ini akhirnya meninggal. Kematiannya merupakan pukulan tidak hanya bagi Partai Komunis, tetapi juga bagi seluruh Rusia.
Bahkan musuh-musuh Revolusi yang tidak dapat didamaikan tidak dapat menyembunyikan rasa hormat mereka terhadap salah satu tokoh terbesar dalam sejarah Rusia ini.
https://www.kompas.com/global/read/2022/01/21/150000470/detik-detik-kematian-lenin-dan-pukulan-telak-bagi-soviet