Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tersangka Pembunuhan Taiwan Kabur ke China, Terjebak di Hotel karena Karantina Covid-19

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang tersangka pembunuhan yang melarikan diri ke China dari Taiwan kini terjebak di karantina hotel karena protokol Covid-19, membuat dirinya mudah ditangkap oleh pihak berwenang.

Tersangka, bermarga Huang, diduga menembak mati seorang pria berusia 45 tahun pada Senin (22/11/2021) pagi di New Taipei City, menurut Central News Agency (CNA) Taiwan.

Huang, yang berusia 30-an, dikatakan telah melarikan diri dari tempat kejadian dengan mobil berwarna silver, yang ditinggalkan di tempat parkir sebuah pusat perbelanjaan, menurut CNA.

Setelah berganti pakaian dua kali dan menggunakan moda transportasi yang berbeda untuk mencapai Bandara Internasional Taoyuan untuk menutupi jejaknya, dia naik pesawat ke daratan China, menurut laporan itu melansir Insider.

Namun pelariannya digagalkan.

Menurut China Highlights, siapa pun yang memasuki China harus menjalani karantina wajib selama 14 hari di hotel yang ditetapkan pemerintah. Penumpang dibawa langsung dari penerbangan mereka ke akomodasi.

CNA melaporkan Huang sekarang diyakini berada di karantina di sebuah hotel di kota pesisir Xiamen,

Kisah upaya ceroboh pelarian tersangka pembunuhan untuk menghindari keadilan telah menjadi viral di China dengan dua tagar terkait di Weibo, Twitter versi China, menarik 300 juta tampilan.

"(Dia) dapat lolos dari penangkapan oleh polisi Taiwan, tetapi dia tidak dapat melarikan diri dari tindakan pencegahan dan pengendalian epidemi di daratan," kata komentar teratas di Weibo.

Kepada CNN pada Kamis (25/11/2021), Biro Investigasi Kriminal Taiwan mengatakan telah meminta bantuan dari rekan-rekan China mereka untuk mengembalikan Huang ke pulau itu.

Kementerian Keamanan Publik China telah menerima permintaan ekstradisi dari Biro Investigasi Kriminal Taiwan, meskipun tidak jelas apakah belum ada kemajuan.

Focus Taiwan pada Selasa (23/11/2021) mewartakan, polisi Xindian menemukan sebuah pistol berpeluru dari parit di luar Bandara Internasional Taoyuan, kemungkinan digunakan oleh Huang dalam penembakan itu.

Namun, motif di balik kejahatan itu masih belum diketahui dan masih diselidiki.

Dalam konferensi pers Rabu (23/11/2021), Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, mengakui kabar penembakan itu, tanpa memberikan rincian apapun.

"Saat ini kami sedang memverifikasi detail situasinya," katanya melansir CNN.

Di Weibo, beberapa pengguna melihat kasus ini sebagai peluang untuk memajukan klaim kedaulatan Beijing atas Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

"Saya berharap persidangan akan diadakan di daratan dan pemerintah pusat akan menegakkan keadilan bagi rekan-rekan Taiwan, sehingga kami benar-benar dapat memberi manfaat bagi Taiwan dan menghangatkan hati orang-orang," kata salah satu komentar populer.

Di masa lalu, Taiwan dan China telah mengekstradisi tersangka dan menghukum penjahat di Selat Taiwan.

Tetapi dengan hubungan antara Taipei dan Beijing pada titik terendah dalam beberapa dekade, masih belum jelas bagaimana Beijing akan bereaksi terhadap permintaan Taiwan kali ini.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/28/122227070/tersangka-pembunuhan-taiwan-kabur-ke-china-terjebak-di-hotel-karena

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke