Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Negara Klaim Tak Punya Kasus Covid-19 sampai Sekarang

KOMPAS.com - Sekarang hanya ada empat negara yang tersisa di dunia yang tidak pernah melaporkan satu pun kasus Covid-19 di dalam perbatasan mereka.

Akhir bulan lalu, Tonga akhirnya melaporkan kasus Covid-19 pertama. Negara pulau kecil yang terletak di Pasifik Selatan ini, berada sekitar 2.000 mil sebelah timur Brisbane, Australia.

Tonga adalah salah satunya sampai Jumat (29/10/2021), ketika seorang pengunjung dari Selandia Baru dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut.

Laporan itu muncul lebih dari 20 bulan virus corona baru yang menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Patogen ini telah menginfeksi lebih dari 246 juta orang dan membunuh sekitar 5 juta.

Penyakit ini terus mendatangkan malapetaka pada mata pencarian dan ekonomi di seluruh dunia. Bahkan dengan munculnya banyak vaksin, banyak di antaranya terus didistribusikan hanya di negara-negara terkaya di dunia.

Namun, dari 193 negara yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kini menurut laporan Newsweek, jumlah negara yang mengeklaim secara resmi tidak memiliki kasus Covid-19 sejak penyakit tersebut merebak semakin menyusut.

Nauru

Nauru adalah salah satu negara terkecil di dunia berdasarkan ukuran dan populasinya. Hanya lebih dari 10.000 orang tinggal di pulau seluas sekitar delapan mil persegi yang terletak di timur laut Australia.

Bendera negara berbintang 12 melambangkan 12 suku tradisional Nauru.

Negara itu tampaknya memiliki peringatan infeksi Covid-19 minggu lalu. Ketika itu gejala pernapasan terdeteksi di antara awak kapal yang kemudian diperlakukan sebagai kasus yang dicurigai.

Akan tetapi, Kementerian Kesehatan Nauru mengatakan, individu tersebut akhirnya dites negatif.

Meski demikian, perjalanan ke luar sangat dibatasi, untuk membatasi kontak dengan negara-negara yang secara aktif memerangi tingkat infeksi di dalam negeri.

Namun, tidak seperti beberapa negara yang berjuang untuk mengimbangi kurangnya pariwisata, Nauru agak terbiasa dengan isolasi relatif sebagai negara yang paling jarang dikunjungi di dunia.

Korea Utara

Meskipun jauh lebih besar dari Nauru, dengan populasi lebih dari 25 juta orang, dan lebih dekat ke titik fokus awal penyakit yang pertama kali diamati di provinsi Hubei tengah China, Korea Utara juga terus melaporkan tidak memiliki kasus Covid-19.

Korea Utara memiliki keindahan alam dan telah menjadi sasaran tujuan pariwisata dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi negara ini lebih dikenal luas di luar negeri karena senjata nuklirnya dan ketegangan geopolitik, yang menyebabkannya terputus dari sebagian besar komunitas internasional.

Atas perintah Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un, Korea Utara adalah negara pertama di dunia yang menutup perbatasannya sebagai tanggapan atas laporan penyebaran virus corona baru di seluruh China.

Kim kemudian memobilisasi respons nasional yang ketat terhadap penguncian, karantina. Langkah-langkah waspada bahaya kesehatan tetap berlaku hingga hari ini.

Tetapi, penguasa juga kadang-kadang mengkritik pihak berwenang karena tidak cukup tangguh dalam menghadapi ancaman epidemiologis.

Laporan juga muncul dari media di Korea Selatan bahwa catatan nol kasus Korea Utara tidak akurat. Tetapi Pyongyang secara terbuka menolak tawaran bantuan dari luar.

Kontrol ketat negara itu atas arus informasi membuat desas-desus seperti itu sulit untuk diverifikasi. Adapun kembalinya kerumunan besar, meskipun bermasker, untuk parade militer dan acara-acara lain tampaknya menandakan bahwa situasinya setidaknya agak terkendali.

Turkmenistan

Turkmenistan juga memegang erat informasi, sehingga sulit untuk memverifikasi atau mengabaikan laporan tidak resmi tentang infeksi di negara Asia Tengah yang terus muncul di media luar.

Seperti di Korea Utara, Pemerintah Turkmenistan, yang dipimpin oleh Presiden eksentrik Gurbanguly Berdymukhamedov, telah memuji langkah-langkah pencegahan awal dan kuatnya untuk mencegah Covid-19 di negara itu.

Namun, Turkmenistan telah bekerja sama dengan badan internasional seperti Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Bank Dunia untuk mengasah responsnya terhadap pandemi Covid-19.

Walaupun perjalanan ke Turkmenistan sudah diatur dengan ketat sebelum dimulainya krisis virus corona global, perbatasan hari ini tetap ditutup secara resmi untuk turis.

Zona Turis Nasional Awaza, yang terletak lebih dari 300 mil dari ibu kota Ashgabat yang dipenuhi monumen marmer, menjadi tuan rumah bagi para kepala negara regional dan pejabat internasional lainnya untuk Pertemuan Konsultatif KTT Kepala Negara Asia Tengah pada Agustus.

Sebulan kemudian, negara itu juga mengadakan parade militer besar-besaran untuk menandai 30 tahun kemerdekaan.

Tuvalu

Tuvalu berada satu tingkat di atas Nauru dalam hal ukuran dan populasi. Negara terpencil yang terletak sekitar setengah jalan antara Australia dan Hawaii ini juga jarang dikunjungi pengunjung dari seluruh dunia.

Faktor itu bisa jadi membantu melindungi Tuvalu dari penyakit yang sekarang ditemukan di hampir setiap sudut dari planet ini.

Tetapi, pembatasan Covid-19 tidak menghalangi Perdana Menteri Tuvalu Kausea Natano untuk bepergian ke Inggris menghadiri Konferensi Perubahan Iklim PBB yang sedang berlangsung, juga dikenal sebagai COP26 Glasgow.

Sementara risiko terkena penyakit tetap menjadi perhatian utama, banyak orang di kawasan itu menyatakan ketakutan yang lebih mengerikan tentang dampak perubahan iklim, yang dapat mengancam keberadaan negara-negara pulau kecil karena naiknya permukaan air laur.

Tuvalu terdiri dari enam pulau karang dan tiga pulau yang diwakili oleh bendera bintang sembilan negara itu. Kini semuanya wilayahnya menghadapi ancaman serius jika tren iklim saat ini berlanjut.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/08/120514870/4-negara-klaim-tak-punya-kasus-covid-19-sampai-sekarang

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke