Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penelitian Pencernaan ala Frederick Hoelzel yang Ekstrem dan Gila

KOMPAS.com - Kisah dimulai saat Frederick Hoelzel, peneliti di Universitas Chicago, bertemu ahli fisiologi dan ahli pencernaan, Anton Julius Carlson.

Mereka sepakat untuk menguji apakah puasa jangka panjang akan menghilangkan rasa lapar. Hasilnya ternyata tidak.

15 hari berlalu, berat badan Hoelzel berkurang, namun dia masih lapar.

Tapi, Hoelzel tak puas dengan penelitian gilanya. Dilansir Mad Science Museum, dia mengambil kerikil dari jalan setapak di luar lab, menelannya, dan mencatat bahwa kerikil itu keluar ke toiletnya lima puluh dua jam kemudian.

Luar biasa ekstrem, luar biasa gila.

Tak hanya itu, bantalan bola baja dan potongan kawat perak yang bengkok masing-masing membutuhkan waktu sekitar delapan puluh jam untuk akhirnya terbuang.

Sementara itu, pelet emas baru muncul di sisa pencernaannya setelah dua puluh dua hari.

Manik-manik kaca disebutnya jauh lebih cepat, melaju melalui saluran pencernaannya hanya dalam empat puluh jam.

Rekor kecepatan ususnya ditetapkan oleh seutas benang yang diikat dengan ritsleting, yang terbuang hanya dalam satu setengah jam, dibantu oleh serangan diare yang hebat.

Frederick melanjutkan eksperimen ini hingga tahun 1930an.

Meskipun dia tidak pernah menjadi profesor penuh dan hanya mencapai pangkat "Asisten Fisiologi" di Universitas Chicago, kebiasaan makannya yang tidak biasa menyumbang peran penting.

Ini diterbitkan dalam makalah "The Rate of Passage of Inert Materials through the Digestive Tract" yang dipublikasikan ke American Journal of Physiology.

Dia juga jadi salah satu ilmuwan pertama yang menyarankan bahwa makan berlebihan dapat menyebabkan kematian.

Kecintaannya pada kapas bedah juga membuatnya menemukan tepung selulosa, yang dapat ditemukan di banyak produk diet.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/05/194802370/penelitian-pencernaan-ala-frederick-hoelzel-yang-ekstrem-dan-gila

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke