Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia-Belanda-Pasifik Kembangkan Kerja Sama Tangkal Perubahan Iklim

JAKARTA, KOMPAS.com – Dengan inisiatif kerja sama segitiga, Indonesia dan Belanda merangkul negara-negara Kepulauan Pasifik untuk mengembangkan kerja sama di bidang penanggulangan dampak perubahan iklim.

Inisiatif tersebut dibuka melalui kegiatan workshop bertajuk Indonesia-Netherlands-Pacific Workshop: Learning and Sharing Experiences, Identifying Potential Areas for Collaboration in Tackling the Impact of Climate Change.

Kegiatan tersebut berlangsung secara langusng maupun secara virtual yang digelar di Bali, Indonesia, pada Kamis (21/10/21).

“Dalam memerangi dampak perubahan iklim, kemitraan sangat dibutuhkan. Kami dukung kolaborasi lebih lanjut sebagai tindak lanjut kegiatan kita hari ini,” kata Direktur Program dan Inisiatif dari Sekretariat Pacific Islands Forum (PIF) Zarak Khan.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI dengan dukungan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta dan semua Perwakilan RI di Kawasan Pasifik.

Workshop tersebut merupakan bagian dari upaya bersama dalam menghadapi salah satu tantangan terbesar dunia saat ini yaitu perubahan iklim.

Inisiatif ini menjadi sarana untuk memperkuat kemitraan Indonesia, Belanda, dan negara-negara di Kawasan Pasifik sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com.

Kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai latar belakang termasuk pejabat pemerintah dan akademisi serta pakar dari Indonesia, Belanda, dan Pasifik.

Workshop tersebut menghadirkan enam narasumber yang meliputi Duta Besar Fiji di Jakarta, Direktur Adaptasi Perubahan Iklim KLHK RI, serta pakar bidang lingkungan dan perubahan iklim dari Indonesia, Belanda, UNEP dan Sekretariat PIF.

“Perubahan iklim, sebagaimana tantangan lingkungan lainnya, memiliki dampak yang sangat besar terhadap ekonomi, masyarakat, dan bahkan politik,” jelas Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI I Gede Ngurah Swajaya.

"Oleh karena itu, Indonesia terus menjadi contoh dan telah berhasil kurangi tingkat deforestasi hingga 75 persen, terendah dalam sejarah,” sambungnya.

Climate Envoy dari Belanda, Pangeran Jaime de Bourbon de Parme, juga memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut.

“Kita tidak dapat terus bersandar pada prinsip business as usual. Kita berkumpul di kegiatan ini untuk mendengarkan ide-ide baru, pemikiran-pemikiran di luar yang biasanya untuk perangi bersama tantangan perubahan iklim,” ungkapnya.

Selain itu, Indonesia-Netherlands-Pacific Workshop: Learning and Sharing Experiences, Identifying Potential Areas for Collaboration in Tackling the Impact of Climate Change juga menghasilkan tiga pokok rekomendasi.

Pertama, komitmen pembentukan kerja sama segitiga Indonesia-Belanda-Pasifik.

Kedua, pembentukan Pacific-Indonesia-Netherlands Network (PINN) yang beranggotakan unsur pemerintah, masyarakat, akademisi dan pakar, serta masyarakat sipil.

Ketiga, prioritas kerja sama penanggulangan dampak perubahan iklim meliputi rehabilitasi pesisir pantai, pariwisata, dan perikanan.

“Mengatasi dampak perubahan iklim adalah komitmen bersama kita, dan menindaklanjuti hasil-hasil pertemuan hari ini akan menjadi bukti komitmen bersama kita tersebut,” kata Staf Ahli Menlu RI Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tri Tharyat.

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/23/111522270/indonesia-belanda-pasifik-kembangkan-kerja-sama-tangkal-perubahan-iklim

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke