Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jelang Pemilu Jerman, Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui

Jelang pemilu Jerman, pertanyaan besar pun mengemuka. Siapa yang akan menggantikan Angela Merkel, dan seperti apa pemerintahan berikutnya?

Partai Sosial Demokrat (SPD) saat ini adalah yang terdepan memenangi pemilu Jerman menurut survei, mengungguli aliansi konservatif CDU-CSU Merkel di tempat kedua, dan Partai Hijau urutan tiga.

Dilansir dari AFP, Kamis (16/9/2021), berikut adalah empat hal yang perlu diketahui tentang pemilu Jerman.

Keputusan tersebut adalah pertama kalinya sejak 1949 seorang kanselir petahana tidak mencalonkan diri lagi untuk pemilu Jerman.

Diangkat sebagai Kanselir setelah menang pemilu Jerman pada 22 November 2005, Merkel telah menjabat hampir selama Helmut Kohl, pemimpin terlama Jerman yang berkuasa selama lebih dari 16 tahun (5.869 hari).

Angela Merkel mengalahkan masa jabatan Konrad Adenauer, kanselir yang berjasa menghidupkan kembali ekonomi Jerman setelah Perang Dunia II dan yang memerintah Jerman Barat selama 14 tahun.

Industri mobil andalan Jerman menghadapi krisis eksistensial yang dipicu oleh penurunan mesin pembakaran, dan konsekuensinya bagi 800.000 pekerja yang dipekerjakan di sektor tersebut.

Digitalisasi juga menjadi isu yang dibahas dalam kampanye pemilu Jerman.

Tak ketinggalan, perubahan iklim juga menjadi topik penting pemilu Jerman, terutama setelah banjir mematikan pada Juli, yang menewaskan lebih dari 180 orang dan dikaitkan para ahli dengan pemanasan global.

Apa arti pemilu Jerman bagi Eropa?

Sebagai negara paling kuat di Eropa, Jerman memainkan peran kunci di Uni Eropa.

Dari krisis keuangan di zona Eropa hingga konflik di Ukraina dan masalah migrasi yang pelik, Angela Merkel sudah meninggalkan jejak yang dalam di politik Eropa.

Hubungan Perancis-Jerman yang terkadang berbatu tapi krusial juga menjadi fokus utama, karena usai pemilu Jerman, Perancis juga akan menggelar pemilu pada April 2022.

Apa yang akan terjadi setelah pemilu Jerman?

Angela Merkel tidak bisa angkat kaki begitu saja setelah pemilu Jerman selesai, tetapi akan diharapkan untuk terus menjalankan negara sampai penggantinya dipilih oleh majelis rendah parlemen Jerman, Bundestag.

Biasanya partai peraih suara terbanyak di pemilu Jerman akan berusaha membentuk koalisi dengan satu atau dua partai lain, yang kemudian harus menyusun roadmap bersama untuk pemerintahan mendatang dalam bentuk kontrak koalisi.

Pertama, akan ada pembicaraan informal, diikuti dengan negosiasi koalisi yang sebenarnya.

Pada 2005, CDU-CSU dan SPD membutuhkan waktu dua bulan untuk membentuk apa yang disebut koalisi besar. Namun setelah pemilu Jerman pada September 2017, negosiasi masih berlangsung hingga Februari 2018.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/16/112742770/jelang-pemilu-jerman-ini-4-hal-yang-perlu-diketahui

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke