Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Milisi Taliban Kirim Pesan ke Negara-negara Barat: Kembalilah dengan Uang, Bukan Senjata

HELMAND, KOMPAS.com- Milisi Taliban yang kini menjadi Gubernur baru di Helmand, Talib Mawlawi, menyampaikan pesan kepada sekutu Barat dengan senapan serbu tergeletak di mejanya.

Talib yang menghabiskan bertahun-tahun sebagai komandan memerangi Inggris di Sangin, bersikeras waktu untuk pertempuran sudah berakhir.

Dia kini memiliki pesan untuk Inggris, dan negara NATO lainnya untuk mengakui Taliban sebagai pemimpin sah Afghanistan dan kemudian kembali, tetapi dengan uang bukan senjata.

“Kami saling berhadapan dalam pertempuran, kami tidak mengenal satu sama lain di waktu normal,” kata Talib Mawlawi, penduduk asli Helmand yang berperang untuk Taliban sejak pertama kali kelompok itu menguasai Afghanistan melansir Guardian pada Selasa (14/9/2021).

“Sekarang Anda dapat memenangkan hati kami dan membuat kami bahagia jika Anda mengakui pemerintah ini.”

Sekarang setelah Taliban menguasai Lashkar Gah, ibu kota Helmand, pertempuran berhenti untuk pertama kalinya dalam dua dekade.

Sebagian besar dari 457 tentara Inggris yang tewas, menjadi korban dalam perang panjang di provinsi ini, saat berjuang untuk menahan Taliban.

Namun, seperti kebanyakan Afghanistan, Helmand berada di ambang kehancuran ekonomi. Dan seperti pejabat Taliban di seluruh negeri, gubernurnya meminta pemerintah asing untuk membantu mengatasi kesenjangan tersebut.

"Semua negara asing itu menyerang dan membunuh wanita dan anak-anak kita dan orang tua kita, dan menghancurkan segalanya. Sekarang komunitas internasional harus membantu kami dengan bantuan kemanusiaan dan fokus pada pengembangan pendidikan, bisnis, dan perdagangan,” katanya.

Dia mengaku tahu bahwa komunitas internasional membantu negara-negara yang mendapat dukungan dari warga sipil mereka.

Dia pun mengeklaim bahwa Taliban telah membawa keamanan, dan mendapat dukungan dari rakyat Afghanistan. Jadi komunitas internasional harus membantu mereka dan mengakui pemerintah Taliban.

Afghanistan terkini

Seruan luar biasa gamblang itu datang dari seorang pria yang pernah menjadi musuh bebuyutan pasukan Inggris di provinsi tersebut.

Hal itu juga memperlihatkan sejauh mana lanskap telah bergeser sejak penarikan pasukan asing. Kelompok itu sekarang menghadapi tugas memimpin negara yang terkoyak perang.

Guardian melaporkan, gaji pemerintah belum dibayarkan selama beberapa minggu, sejak pemerintahan berganti.

Banyak orang yang bekerja untuk LSM asing telah melarikan diri atau proyek mereka terhenti. Restoran setengah kosong dan bisnis di toko-toko lambat.

Satu pertanyaan besar yang menggantung di atas prospek bantuan asing adalah apakah perempuan akan dapat bekerja dan belajar.

Sebelum Taliban merebut seluruh Afghanistan, tanda-tanda dari beberapa wilayah yang sudah mereka kuasai, seperti Sangin, menunjukkan kondisi yang suram, tanpa pendidikan untuk anak perempuan sama sekali.

Tetapi dengan kepemimpinan yang berubah atau selaras dengan opini internasional, serta menghitung konsekuensi dari menolak semua anak perempuan mendapatkan pendidikan, Taliban telah memerintahkan untuk membuka kembali gerbang di seluruh negeri.

Lashkar Gah tampaknya tidak terkecuali. Dalam satu sekolah yang dikunjungi Guardian tanpa pemberitahuan, gadis-gadis berada di meja sekolah mereka.

Pendidikan tinggi juga akan dibuka kembali untuk perempuan, meskipun dipisahkan berdasarkan jenis kelamin dan dengan aturan berpakaian yang lebih keras.

“Pemerintah merekomendasikan mereka untuk tidak datang sebebas sebelumnya, mereka harus mengenakan burka atau jilbab Arab.”

Yang kurang jelas adalah apakah sekolah menengah akan dibuka kembali untuk anak perempuan, atau apakah perempuan yang bekerja di luar layanan kesehatan dan pendidikan dapat kembali ke pekerjaan mereka.

Mawlawi mengatakan dia akan mengikuti pemerintah pusat dalam masalah ini. “Kementerian masih ada rapat untuk itu, belum selesai; apapun yang mereka umumkan akan kami lakukan.”

Mawlawi menghabiskan sebagian besar dari 20 tahun terakhir berperang untuk menguasai Helmand.

Pada periode itu, Taliban dituduh menargetkan warga sipil, termasuk salah satu jurnalis terkemuka Helmand, Elyas Dayee, yang terbunuh oleh ledakan bom musim gugur lalu.

Taliban membantah serangan itu, tetapi Mawlawi mengakui bahwa beberapa bulan lalu, sebelum dia pindah ke markas nyaman yang didanai USAid di Lashkar Gah, pertemuan dengan seorang jurnalis Inggris akan berjalan sangat berbeda.

“Saya adalah seorang komandan di Sangin, ketika kami berperang melawan Inggris,” katanya.

“Kami melawan mereka hanya dari jarak dua kilometer, semua orang di distrik itu membantu kami. Mereka tidak tertarik dengan kehadiran Inggris di sana,” klaimnya.

Setelah Sangin jatuh di bawah kendali Taliban, ia melanjutkan untuk berperang di Musa Qala.

Dia menegaskan bahwa sekarang orang dapat membangun kembali dengan damai, orang akan dapat mencari nafkah.

“Sudah ada 20 tahun pertempuran sehingga akan membutuhkan waktu untuk kembali normal.”

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/15/204311370/milisi-taliban-kirim-pesan-ke-negara-negara-barat-kembalilah-dengan-uang

Terkini Lainnya

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Global
Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Global
Israel Dilaporkan Telah 8 Kali Menyerang Kelompok Bantuan di Gaza Sejak Oktober

Israel Dilaporkan Telah 8 Kali Menyerang Kelompok Bantuan di Gaza Sejak Oktober

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke