Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PM Interim Afghanistan Minta Orang yang Bekerja dengan AS untuk Pulang

KABUL, KOMPAS.com – Perdana Menteri interim Afghanistan Mohammad Hasan Akhund mendesak warga yang bekerja sama dengan AS dan kabur dari negara tersebut untuk kembali pulang.

Dia juga berjanji akan menjamin keselamatan jiwa mereka setibanya di Afghanistan sebagaimana dilansir Fox News.

Akhund didaulat sebagai Perdana Menteri interim Afghanistan saat Taliban mengumumkan pemerintahan sementara negara tersebut pada Selasa (7/9/2021).

“Kami telah menderita kerugian besar, baik uang dan nyawa, untuk momen bersejarah ini dalam sejarah Afghanistan,” kata Akhund kepada Al Jazeera dalam sebuah wawancara pada Rabu (8/9/2021).

“Pertumpahan darah, pembunuhan, dan penghinaan terhadap orang-orang di Afghanistan telah berakhir, dan kami telah membayar mahal untuk ini,” tambah Akhund.

Akhund menambahkan bahwa pihaknya menjamin keselamatan mereka yang bekerja dengan AS dan menegaskan kembali bahwa Taliban akan memberi mereka amnesti.

Sejak Taliban menduduki Kabul pada 15 Agustus, kelompok tersebut berupaya membangun citra yang lebih moderat dibandingkan saat mereka berkuasa di Afghanistan pada 1996-2001.

Di sisi lain, pilihan Taliban yang mengisi pemerintahan baru Afghanistan membuat negara-negara Barat terutama AS prihatin.

Akhund adalah sosok senior di dalam Taliban dan merupakan kepala lama Rehbari Shura, alias dewan kepemimpinan, badan pembuat keputusan penting bagi kelompok itu.

Selain menunjuk Akhund sebagai Perdana Menteri interim Afghanistan, Taliban mengumumkan bahwa Abdul Ghani Baradar dan Abdul Salam Hanafi sebagai wakilnya.

Untuk pos Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Taliban mengumumkan Sirajuddin Haqqani sebagai menteri interimnya.

Sirajuddin Haqqani adalah kepala kelompok milisi yang dikenal sebagai jaringan Haqqani yang berafiliasi dengan Taliban sebagaimana dilansir BBC.

Sirajuddin Haqqani juga merupakan salah satu orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) paling dicari oleh AS.

Washington menawarkan hadiah hingga 10 juta dollar AS (Rp 140 miliar) untuk informasi mengarah langsung pada penangkapan Sirajuddin Haqqani.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/09/121223670/pm-interim-afghanistan-minta-orang-yang-bekerja-dengan-as-untuk-pulang

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke