Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Antre Berjam-jam demi Bahan Bakar, Warga Lebanon Ramai-ramai Shalat di Pom Bensin

JIYEH, KOMPAS.com - Puluhan jemaah Lebanon menggelar shalat Jumat di pompa bensin di selatan Beirut yang penuh dengan antrian kendaraan mengantre bahan bakar.

Sheikh Ali al-Hussein memimpin ibadah ini untuk menyoroti kesulitan yang diderita oleh orang-orang yang tidak dapat meninggalkan tempat mereka dalam antrean gas, selama krisis ekonomi terburuk dalam sejarah Lebanon.

Dia pun menggelar ibadah di dekat sebuah stasiun bagi orang-orang yang harus mengantre hingga sepanjang lima kilometer (tiga mil) di Jiyeh.

Sheikh Ali al-Hussein mengecam politisi karena korupsi dan salah urus mereka.

“Tujuannya (shalat berjamaah) adalah untuk mengirim pesan ke kelompok politik yang harus disalahkan atas kesengsaraan bangsa ini,” katanya melansir AP pada Jumat (3/8/2021).

Hal itu menyorot krisis ekonomi dan keuangan Lebanon, yang telah menjerumuskan lebih dari setengah penduduk Lebanon ke dalam kemiskinan.

Krisis dua tahun di negara itu diperparah oleh pandemi dan ledakan besar tahun lalu di pelabuhan Beirut. Sedikitnya 214 orang tewas dalam insiden itu dan sebagian besar kota hancur.

Krisis juga berdampak pada adanya pemadaman listrik yang melumpuhkan dan kekurangan bensin dan solar yang parah.

Krisis bahan bakar diduga terjadi karena penyelundupan dan ketidakmampuan pemerintah, yang kekurangan uang untuk mengamankan pengiriman produk minyak.

Hanya untuk mendapatkan bensin, orang harus mengantri berjam-jam. Masyarakat Lebanon biasanya menyebutnya "antrian memalukan", dan parahnya kondisi ini terkadang juga berbahaya.

Beberapa orang harus meletakkan komputer mereka di belakang kemudi, sementara mereka menunggu. Yang lain menghabiskan waktu dengan menelepon atau bermain game di ponsel mereka.

Banyak lainnya menunggu dengan berkeringat dalam keheningan selama berjam-jam.

Mereka hanya bisa berharap mereka tidak terjebak dalam adu senjata atau adu jotos, kejadian yang semakin umum di pompa bensin yang padat di seluruh negeri.

Terkadang, pelanggan mendapatkan giliran setelah menunggu lama di musim panas yang panas dan lembab, hanya untuk diberitahu bahwa listrik padam dan pompa berhenti bekerja.

Lalu ada yang bermalam di kendaraan di luar SPBU.

Pada Jumat (3/9/2021), kelompok jemaah Lebanon mengambil langkah lebih jauh, mengadakan shalat Jumat massal di sebuah stasiun di jalan raya selatan ibukota Beirut, di mana barisan mobil memblokir jalan.

Krisis bahan bakar memburuk secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir setelah bank sentral Lebanon memutuskan untuk mengakhiri subsidi untuk produk bahan bakar.

Kebijakan putus asa itu kemungkinan akan menyebabkan kenaikan harga hampir semua komoditas di Lebanon, yang sudah berada dalam pergolakan lonjakan kemiskinan dan hiperinflasi.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/04/185340070/antre-berjam-jam-demi-bahan-bakar-warga-lebanon-ramai-ramai-shalat-di-pom

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke