Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi: Satu Makanan Tak Sehat Kurangi Usia sampai Beberapa Menit

LANSING, KOMPAS.com - Peneliti University of Michigan mengevaluasi lebih dari 5.800 makanan dan bagaimana diet memengaruhi rentang hidup seseorang.

Dilansir The Hill, hot dog disebut mengurangi hidup seseorang.

Sementara itu, lebih banyak makanan bergizi ditemukan untuk memperpanjangnya.

Juara makan hot dog kompetitif Joey Chestnut, yang telah memakan 1.094 hot dog hanya dalam satu kompetisi, telah memperpendek hidupnya 39.384 jam, atau 27 hari.

"Saya pikir jika Anda makan hot dog dengan cara seperti Joey, ini bisa menjadi titik balik dalam hidup Anda untuk mengurangi sedikit," kata ahli diet terdaftar Christy Brissette.

"Jika Anda menikmati hot dog sesekali, tidak apa-apa. Semua orang ingin menikmati makanan yang menyenangkan dalam hidup mereka, dan itu bagian dari menikmati makan," tambahnya.

Sementara itu, kacang asin, salmon panggang, dan nasi dengan kacang, masing-masing menambahkan antara 10 dan 15 menit untuk hidup seseorang.

Menanggapi temuan tersebut, muncul tanggapan di Twitter.

"Menarik, saya mungkin perlu makan lebih banyak kacang untuk mendapatkan waktu kembali," cuitnya.

Studi ini juga menunjukkan bahwa makan sandwich selai kacang dan jeli bisa menambah 33 menit.

"Fokus pada angka 80-20 ketika Anda memikirkan diet Anda," kata Brissette.

"Delapan puluh persen dari waktu, cobalah untuk memilih beberapa makanan yang lebih bergizi yang akan membantu memperpanjang hidup Anda," kata Brissette.

"Kemudian 20 persen dari waktu pergi, tidak apa-apa untuk makan beberapa dari itu, mungkin makanan yang kurang bergizi tetapi menyenangkan, seperti hot dog sesekali," tambahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/27/165732770/studi-satu-makanan-tak-sehat-kurangi-usia-sampai-beberapa-menit

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke