Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Teori Kematian Paul McCartney, Konspirasi Abadi yang Gegerkan Penggemar Beatles

KOMPAS.com - "Paul telah mati" adalah sebuah legenda urban dan teori konspirasi yang menyatakan bahwa Paul McCartney dari band rock Inggris the Beatles, sudah wafat pada 1966.

Dia lantas secara rahasia digantikan orang yang terlihat mirip.

Pada September 1969, sebuah rumor tentang kematian Paul McCartney bahkan menyebar di berbagai universitas di Amerika Serikat.

Ini didasarkan pada petunjuk yang ditemukan pada berbagai lagu The Beatles dan cover albumnya.

Sebuah hal yang pernah meramaikan sensasi, isu, serta konspirasi dari band terbesar di dunia itu.

Dikutip dari Wikipedia, rumor ini sempat dibantah langsung Paul dalam wawancaranya bersama majalah Life bersama keluarga di Skotlandia, yang dirilis pada November 1969.

Pada tahun 1970-an, fenomena ini pernah menjadi subjek analisis dalam bidang ilmu sosiologi, psikologi, dan komunikasi, berdasarkan legenda yang masih dibahas dalam budaya populer.

Paul sendiri membuat isu ini menjadi bahan bercandaan dengan merilis album konsernya yang berjudul "Paul is Live", dengan latar album yang menjadi petunjuk isu kematiannya dalam album Abbey Road.

Pada tahun 2009, Majalah Time memasukan "Paul is Dead" dalam "Konspirasi Abadi di Dunia".

Awalnya, sebuah rumor menyatakan bahwa Paul McCartney telah tewas dalam kecelakaan mobil di London pada 7 Januari 1967.

Rumor itu diungkapkan dalam majalah penggemar berjudul The Beatles Book.

Di akhir September 1969, The Beatles memang merilis album Abbey Road sebelum mereka membubarkan diri.

Terisolasi dari teman-teman bandnya karena berbeda pandangan dengan Manajer Bisnis Allen Klein, dan merasa putus asa karena John Lennon mengundurkan diri secara pribadi, membuat Paul pergi ke daerah peternakan di Campbelltown, Skotlandia bersama keluarganya.

Pada 17 September 1969, Tim Harper, seorang editor di Drake Times-Delphic, sebuah koran mahasiswa dari Drake University di Des Moines, AS, mempublikasikan artikel berjudul "Is Beatle's Paul McCartney Dead?"

Artikel tersebut mengutip petunjuk-petunjuk dari album The Beatles, termasuk pesan yang dibalikkan yang terdengar seperti "turn me on, dead man" (bangkitkan aku, orang mati), yang terdengar ketika lagu "Revolution 9" diputarkan secara terbalik.

Pada 12 Oktober 1969, seorang penelepon Stasiun Radio Detroit, WKNR-FM, memberitahu DJ Russ Gibb tentang rumor dan petunjuk kematian Paul.

Gibb dan penelepon lainnya pun mendiskusikan rumor tersebut.

Dua hari kemudian, Koran Michigan Dialy mempublikasikan review album Abbey Road secara satir oleh mahasiswa Universitas Michigan, Fred LaBour, yang mendengarkan siaran Gibb, dalam judul "McCartney's Dead; New Evidence Brought to Light".

Isinya membahas bermacam petunjuk tentang kematian Paul McCartney dalam latar abum Abbey Road dan sebagainya.

LaBour menemukan banyak petujuk dan heran ketika certia tersebut diangkat menjadi berita di koran seluruh penjuru AS.

Radio WKNR-FM bahkan membuat acara rumor tersebut selama dua jam bertajuk "The Beatle Plot" yang mengudara pada 19 Oktober.

Pada 21 Oktober 1969, Kantor Media The Beatles merilis pernyataan dengan menolak rumor tersebut dengan menyebut isu itu "penuh dengan omong kosong tua".

Mereka menyebut bahwa "Paul masih sangat bersama kami."

Pada 24 Oktober, Repoter Radio BBC, Chris Drake diberi kesempatan wawancara dengan Paul McCartney di peternakannya.

Paul mengatakan bahwa spekulasi tersebut dapat dimengerti, menginat bahwa dia biasanya melakukan "wawancara seminggu sekali" untuk memastikan bahwa dia masih diberitakan.

Wawancara tersebut mengudara pada 26 Oktober di Inggris dan AS. Menurut penulis John Winn, Paul melakukan wawancara dengan harapan orang-orang yang mendengar suaranya akan tercerahkan.

Namun taktik tersebut gagal, dan teori konspirasi "Paul Is Dead" tetap bertahan, seiring karier panjang Sir Paul yang masih terus bermusik di usia tuanya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/08/143906570/teori-kematian-paul-mccartney-konspirasi-abadi-yang-gegerkan-penggemar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke