Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sesi Parlemen Malaysia Ditunda, Muhyiddin Masih Selamat dari Mosi Tidak Percaya

Reuters melaporkan, ada 11 kasus Covid-19 ditemukan di parlemen pada 29 Juli.

Penundaan dilakukan atas perintah Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dan diumumkan badan legislatif pada Sabtu (31/7/2021), sehingga jalannya sidang parlemen khusus Malaysia ini jadi dipersingkat.

Dengan begitu, mosi tidak percaya terhadap Muhyiddin belum dibahas.

Muhyiddin mendapat mosi tidak percaya dari pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, menyusul komentar Raja Sultan Abdullah yang mendesak PM mengundurkan diri.

Raja Malaysia pekan lalu mengeluarkan teguran yang jarang terjadi, karena kondisi darurat nasional dicabut tanpa persetujuannya.

Sultan Abdullah sempat meminta pencabutan untuk menangani pandemi itu dibahas di parlemen, tetapi pemerintah mengatakan tidak perlu.

Parlemen yang sidangnya tertunda karena keadaan darurat, kembali bersidang untuk pertama kalinya tahun ini pada 26 Juli.


Penundaan ini mengikuti saran dari pejabat Kementerian Kesehatan, yang memperingatkan bahwa parlemen berisiko tertular Covid-19.

Tidak disebutkan kapan parlemen akan bersidang kembali.

Teguran kerajaan adalah krisis terbaru yang menimpa Muhyiddin, yang memerintah dengan mayoritas tipis dan memimpin koalisi tidak stabil sejak berkuasa pada Maret 2020.

Malaysia adalah monarki konstitusional di mana raja memiliki peran seremonial, melaksanakan tugasnya atas saran dari perdana menteri dan kabinet.

Namun, beberapa analis mengatakan, raja memiliki kewenangan menentuka apakah keadaan darurat harus diumumkan.

Persetujuan dari raja, yang dihormati di seluruh populasi multi-etnis Malaysia, juga diperlukan untuk menunjuk seorang perdana menteri.

Darurat nasional Malaysia berakhir pada Minggu (1/8/2021), kecuali di negara bagian Sarawak yang memperpanjang untuk menghentikan pemilihan daerah di tengah pandemi.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/02/114617370/sesi-parlemen-malaysia-ditunda-muhyiddin-masih-selamat-dari-mosi-tidak

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke