Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Miliader Sun Dawu Dihukum Penjara 18 Tahun Setelah Vokal Lawan Pemerintah China

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang miliarder terkemuka China dijatuhi hukuman 18 tahun penjara. Ini adalah putusan terbaru dari serangkaian hukuman yang diberikan kepada bos korporat yang vokal lawan pemerintah China.

Sun Dawu adalah pemilik salah satu perusahaan pertanian swasta terbesar China di provinsi utara Hebei.

Sun (67 tahun) di masa lalu kerap berbicara tentang hak asasi manusia dan topik-topik sensitif secara politik.

Dia dinyatakan bersalah atas dakwaan "memulai pertengkaran dan memprovokasi masalah", tuduhan yang kerap dipakai otoritas China untuk menangkap para aktivis.

Tuduhan lain yang ditimpakan kepadanya termasuk memperoleh lahan pertanian secara ilegal, mengumpulkan massa untuk menyerang lembaga negara dan menghalangi pegawai pemerintah untuk melakukan tugas mereka.

Dia juga didenda sebesar 3,11 juta yuan (sekitar Rp 6,9 miliar), menurut laporan yang dilansir dari BBC Indonesia pada Kamis (29/7/2021).

Sun memiliki salah satu perusahaan terbesar di China. Bisnisnya mencakup dari pemrosesan daging dan makanan hewan peliharaan, hingga sekolah dan rumah sakit.

Dia dilaporkan ditahan pada 2020, bersama dengan 20 kerabat dan rekan-rekan bisnisnya, atas kasus sengketa tanah dengan pertanian yang dikelola pemerintah.

Pada saat itu, dia mengatakan belasan karyawannya luka-luka, setelah bentrok dengan polisi terkait perselisihan tersebut, menurut laporan AFP.

Sun juga dikatakan dekat dengan sejumlah pembangkang politik China terkemuka, dan di masa lalu pernah mengkritik kebijakan pedesaan pemerintah.

Dia adalah satu dari sedikit orang yang secara terbuka menuduh pemerintah China menutup-nutupi wabah flu babi Afrika, yang memengaruhi peternakannya pada 2019, dan kemudian menghancurkan sebagian besar industri peternakan negara itu.

Pada 2003, Sun dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan "penggalangan dana ilegal", tapi kasus tersebut dibatalkan setelah gelombang dukungan dari aktivis dan masyarakat mengalir.

Sun membantah banyak tuduhan terhadapnya dalam pra-persidangan dan menggambarkan dirinya sebagai "anggota partai Komunis yang luar biasa", menurut laporan media.

Namun, dia juga dilaporkan mengaku telah melakukan kesalahan, termasuk mengunggah pesan secara online.

"Cara mereka menginvestigasi saya sekarang membuat mereka yang dekat dengan kami menderita dan mereka yang jauh dari kami bersukacita. Saya harap saya bisa menerima hukuman itu, seberat apapun itu, asal yang lainnya dibebaskan. Kami adalah orang-orang yang memberi kontribusi pada masyarakat," katanya.

Pemerintah China akhir-akhir ini memberikan tindakan keras kepada pengusaha dan pelaku bisnis di negara tersebut. Perusahaan-perusahaan teknologi besar termasuk Alibaba, Didi, dan Tencent diinvestigasi atas serangkaian masalah perundangan.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/29/205313970/miliader-sun-dawu-dihukum-penjara-18-tahun-setelah-vokal-lawan-pemerintah

Terkini Lainnya

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke