Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Pasien Nol Covid-19" Italia Diburu, Diduga Terpapar sebelum Kasus Wuhan

Perempuan berusia 25 tahun itu pergi ke rumah sakit di Milan, mengeluhkan tenggorokannya kering dan kulitnya terluka.

Kunjungannya terjadi pada November 2019, atau satu bulan sebelum virus corona terdeteksi di Wuhan.

Dalam penelitian yang dipublikasikan Januari, sampel kulit dari perempuan itu mengandung jejak corona, dan dites enam bulan pasca-kunjungan.

Analis menyatakan, temuan ini menunjukkan corona kemungkinan menyebar di China dan daerah lain jauh sebelum kasus di ibu kota Provinsi Hubei tersebut.

Seperti diketahui, kasus pertama corona yang diakui dunia terjadi di Pasar Seafood Hunana pada Desember 2019.

Karena itu, studi lanjutan pada wanita tersebut berusaha membuktikan seberapa lama Covid-19 menyebar.

Hanya saja seperti diberitakan Daily Mail Selasa (13/7/2021), tidak ada yang tahu identitas terduga pasien nol itu.

The Wall Street Journal melaporkan, fasilitas yang menangani wanita itu, Poliklinik Milan dan Rumah Sakit Milan tak punya data tentangnya.

Semenrara Raffaele Gianotti, ahli dermatologi yang merawatnya, dilaporkan meninggal pada Maret.

Kematian Gianotti terjadi beberapa hari sebelum tim dari Badan Kesehatran Dunia (WHO) meminta data tambahan.

Karena itu, tim peneliti kemudian merekomendasikan pencarian kemungkinan kasus corona lain yang bisa memperlihatkan tanggal sebelum Wuhan.

Peneliti menerangkan, mereka memeriksa kasus yang bisa memperkuat garis waktu penyebaran wabah sebelum di Hubei.

Untuk bisa mendapatkan data yang akurat, mereka meminta bank darah di sejumlah negara untuk memberi sampel di akhir 2019 demi mendapat kekebalan virus corona.

Perempuan itu diduga pasien nol setelah pada Juni 2020, darahnya menunjukkan adanya kekebalan corona.

Dr Gianotti sendiri sempat mengambil sampel kulit perempuan tanpa identitas itu pada 10 November 2019.

Sementara Italia dihantam kasus pertama pada Februari 2020, Dr Gianotti mulai mencari sampel kulit untuk melihat apakah ada jejak Covid-19.

Dia melakukan dua kali tes pada sampel tersebut, yang keduanya menunjukkan duri dan cangkang protein virus itu.

Dua tes itu dijadikan pertimbangan oleh Dr Gianotti untuk mencari urutan virus, guna mendapat konfirmasi perempuan itu memang terpapar corona.

"Yang saya kecewa itu satu. Kami tidak bisa menggelar tes ketiga pada kulit itu," ujar Dr Massimo Barberis, kolega Dr Gianotti.

Dr Barberis mencatat, kasus pertama yang diakui oleh pemerintah Italia terungkap di kawasan utara.

Dia menduga si pasien nol ini terinfeksi oleh seseorang tanpa gejala, sebelum mengeluh sakit di November 2019.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/14/183856570/pasien-nol-covid-19-italia-diburu-diduga-terpapar-sebelum-kasus-wuhan

Terkini Lainnya

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Global
Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Global
Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Global
Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Global
Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Global
Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Global
Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Global
Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Global
Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Global
Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke