Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Baru Covid-19 di Inggris Naik di Atas 30.000, Terburuk Sejak Januari

Data Rabu (7/7/2021) menunjukkan ada 32.548 kasus baru Covid-19 Inggris yang terkonfirmasi.

Sementara itu, ada 33 kematian lainnya yang dilaporkan dalam 28 hari setelah tes positif Covid-19.

Lonjakan itu terjadi ketika Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membela pendekatan pemerintah untuk melonggarkan lockdown di Inggris.

Dia mengatakan hubungan antara infeksi dan penyakit serius dan kematian telah "diputus".

Johnson berjanji untuk menghapus sebagian besar peraturan virus corona Inggris pada langkah keempat dari peta jalan lockdown Covid-19 Inggris, yang diharapkan pada 19 Juli.

Ketika pembatasan dicabut, artinya pemerintah Inggris sekarang bersiap menghadapi lonjakan kasus virus corona, mungkin sekitar 100.000 per hari.

Berbicara di Prime Minister's Questions, Johnson mengatakan "tentu saja benar" ada "gelombang kasus (baru), karena varian Delta" dari virus tersebut.

"Tetapi para ilmuwan juga sangat jelas bahwa kami (Inggris) telah memutuskan hubungan antara infeksi dan penyakit serius serta kematian (akibat Covid-19)," katanya melansir BBC pada Kamis (8/7/2021).

Menurutnya, Inggris saat ini hanya memiliki sepertiga dari kematian yang dilihatnya pada posisi yang setara dalam gelombang pandemi Covid-19 sebelumnya.

Namun, pada Senin (5/7/2021) kepala penasihat ilmiah pemerintah Sir Patrick Vallance lebih berhati-hati.

Dia mengatakan bahwa vaksin Covid-19 telah "melemahkan hubungan antara kasus dan rawat inap. Tetapi itu kata dia, adalah mata rantai yang melemah, bukan mata rantai yang sepenuhnya terputus".

Angka harian Rabu (7/7/2021) untuk kasus Covid-19 di Inggris di atas 30.000 untuk pertama kalinya sejak 24 Januari.

Dalam hal rawat inap, Inggris rata-rata melihat lebih dari 330 penerimaan dalam sehari saat ini. Hari terakhir pada Senin (5/7/2021), terdapat 416 tambahan pasien yang dirawat.

Bisa 100.000 kasus sehari

Hingga Rabu (7/7/2021), 2.144 orang dirawat di rumah sakit Inggris karena Covid-19, pertama kalinya angka ini mencapai 2.000 sejak April.

Total kasus Rabu menunjukkan peningkatan dari 28.700 kasus baru Covid-19 dari pada Selasa (6/7/2021).

Bukan hal yang aneh jika ada lompatan besar pada Rabu. Lonjakan itu diduga merupakan akibat dari efek akhir pekan, ketika pengujian yang dilakukan lebih sedikit.

Tapi menurut trennya, dari minggu ke minggu tercatat kenaikan 43 persen. Kenaikan itu terbilang cepat meski tidak secepat kenaikan minggu lalu.

Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah itu bagian dari pola jangka panjang. Tapi yang pasti pejabat pemerintah Inggris mengawasi data ini seperti elang.

Kebijakan pembukaan Inggris didasarkan pada harapan bahwa virus akan segera menghantam dinding kekebalan yang dibangun oleh program vaksinasi Covid-19 dan infeksi alami.

Para menteri mengatakan Inggris harus siap untuk melihat 100.000 kasus sehari. Tetapi mereka berharap gelombang infeksi ini memuncak jauh sebelum itu.

Karena meskipun program vaksinasi Covid-19 telah melemahkan hubungan antara kasus dan rawat inap, program itu belum sepenuhnya memutuskannya.

Pada tren saat ini bahwa banyaknya infeksi akan menyebabkan 2.000 penerimaan pasien setiap hari. Jumlah itu dua kali lipat dari yang biasanya dilihat NHS (sistem kesehatan Inggris) di masa musim dingin untuk semua jenis penyakit pernapasan.

Mengincar kekebalan kelompok?

PM Inggris juga membela skala waktu untuk mengakhiri isolasi diri untuk kontak Covid-19. Dia bersikeras aturan yang akan diterapkan minggu depan adalah "pendekatan yang masuk akal".

Pemerintah Inggris menyatakan orang yang divaksinasi lengkap tidak perlu mengisolasi diri, jika mereka melakukan kontak dengan seseorang yang dites positif Covid-19 mulai 16 Agustus.

Memberikan bukti kepada Commons Liaison Committee, Johnson menolak saran bahwa 16 Agustus dipilih karena saat itulah pemerintah memperkirakan populasi telah mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

"Bukan itu pertimbangannya... ini saatnya kami merasa bahwa akan ada lebih banyak kemajuan dalam vaksinasi," katanya melansir BBC pada Kamis (8/7/2021).

Johnson mengatakan untuk melakukan pembukaan lebih cepat akan "secara efektif memungkinkan lebih banyak orang menjadi vektor penyakit."

"Semua keputusan memiliki keseimbangan risiko," katanya.

Ditanya berapa banyak orang yang diharapkan pemerintah untuk mengasingkan diri selama bulan depan, dia berkata: "Itu akan tergantung pada penyebarannya. Saya belum melihat data tentang itu. Itu akan tergantung pada jumlahnya."

Sementara itu, direktur kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Mike Ryan telah mendesak negara-negara untuk sangat berhati-hati ketika membuka kembali ekonomi mereka dari pembatasan Covid-19, agar "tidak kehilangan kesuksesan yang telah Anda buat".

Ditanya pada briefing apakah Inggris bertujuan untuk mencapai kekebalan kelompok, Dr Ryan berkata: "Saya tidak sadar bahwa itulah logika yang mendorong rekan-rekan kami di Inggris, saya kira tidak.

Tapi menurutnya, argumen bahwa lebih baik menginfeksi lebih banyak orang adalah tidak bermoral dan secara epidemiologis bodoh.

Pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer telah memperingatkan perdana menteri bahwa dia sedang memimpin negara itu ke dalam "musim panas yang penuh kekacauan dan kebingungan" atas rencana untuk melonggarkan lockdown.

Dia mengatakan negara harus terbuka "dengan cara yang terkendali," dan mendesak Johnson untuk memastikan masker masih harus dipakai di transportasi umum.

Masker wajah tidak lagi diwajibkan secara hukum dan aturan jarak akan dibatalkan pada tahap akhir peta jalan lockdown Covid-19 Inggris.

Pencabutan aturan pada 19 Juli akan dikonfirmasi Senin (12/7/2021) depan setelah peninjauan data terbaru.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/08/140130470/kasus-baru-covid-19-di-inggris-naik-di-atas-30000-terburuk-sejak-januari

Terkini Lainnya

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke