Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gelombang Panas Hantam Kanada, Suhunya Capai 46,6 Derajat Celsius

Lytton di British Columbia menorehkan 46,6 derajat Celsius, mengalahkan rekor yang berjalan 84 tahun terakhir.

Rekor terakhir suhu yang begitu ekstrem terjadi di Saskatchewan, tepatnya kota Yellow Grass dan Midale, Juli 1937 di angka 45 derajat Celsius.

Selain di Lytton, "kubah panas" juga mulai melaporkan beberapa kenaikan suhu, diwartakan BBC Senin (28/6/2021).

Baik AS dan Kanada memperingatkan warganya level panas semakin membahayakan, yang bisa terus meningkat sepanjang pekan ini.

Pakar menyatkan, perubahan iklim menjadi dalang berbagai fenomena aneh alam, seperti gelombang panas.

Di AS, tekanan panas ini dirasakan dari California sampai ke wilayah Arktik Kanada, membentang sampai ke pedalaman melalui Idaho.

Muncul laporan pendingin ruangan (AC) maupun kipas angin mengalami kerusakan karena cuaca ekstrem ini.

Tempat perlindungan dari udara panas didirikan. Beberapa bar bahkan kolam renang dianggap terlalu panas.

Pakar iklim senior Kanada David Phillips kepada CTV berujar, pemecahan rekor di sektor ini bukan situasi bagus.

"Ini sangat menghancurkan. Suhu begitu hangat di beberapa bagian barat Kanada daripada di Dubai," papar Phillips.

Penyedia listrik di British Columbia menyatakan, terdapat kenaikan permintaan untuk mempertahankan AC tetap menyala.

Environment Canada bahkan memperingatkan, temperatur bisa meningkat 10-15 derajat Celsius di atas normal.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/28/220044470/gelombang-panas-hantam-kanada-suhunya-capai-466-derajat-celsius

Terkini Lainnya

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Global
Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Global
Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Global
Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Global
Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Global
Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Global
Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Global
Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Global
Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Global
Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke