Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Dikubur, Suku di China Selatan Punya Tradisi Gantung Peti di Tebing

Masyarakat Suku Bo dan Guyur di kawasan China Selatan punya tradisi unik dalam memakamkan jenazah anggota sukunya.

Mereka, menggantung mayat tinggi-tinggi, di dalam peti, di atas tebing.

Orang Bo dan Guyue meyakini bahwa menggantungkan peti mati di tempat tinggi di sisi gunung, memudahkan jenazah "naik ke alam sana" dengan mudah.

Selain itu, menggantungkan peti membuat jenazah tidak rentan hancur.

Tanah yang biasa dipakai lahan pertanian, juga tak berkurang. Membuat metode peti gantung ini dianggap lebih efisien.

Sampai hari ini, tradisi peti mati gantung masih bisa dilihat di seluruh China Selatan, terutama di sepanjang lembah sungai Yangtze.

Peti mati yang digantung punya ukuran yang berbeda-beda. Sebagian besar berasal dari kayu yang diukir.

Peti mati ini diletakkan di antara celah-celah pegunungan. Beberapa lainnya di goa-goa yang menghadap ke tebing.

Pemandangan penuh peti mati akan mudah dijumpai di kanan kiri.

Kematian tak lagi disembunyikan di dalam tanah, tapi ditampilkan tinggi-tinggi, dan bisa dilihat banyak pasang mata.

Dulu kala juga ada ratusan peti mati gantung di provinsi Sichuan, Yunnan, dan Guizhou, tapi sekarang tak lagi tampak karena jatuh ke lembah dan sungai di bawahnya.

Tradisi ini juga bisa dijumpai di Filipina, khususnya di Sahada Pulau Luzon.

Masyarakat setempat mengubur jenazah dengan peti mati yang dipaku di sisi gunung.

Sama halnya seperti masyarakat China Selatan, mereka juga percaya bahwa peti meti yang digantung lebih dekat dengan roh leluhur--yang menurut banyak kepercayaan memang berada di langit.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/13/141817770/tak-dikubur-suku-di-china-selatan-punya-tradisi-gantung-peti-di-tebing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke