Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buku Hitler dan Senjata Ditemukan di Rumah Pelaku Penamparan Presiden Perancis

Pelaku penamparan Presiden Perancis itu diketahui berusia 28 tahun. Dia dan temannya ditangkap di luar sebuah sekolah perhotelan di tenggara Perancis.

Rumah mereka lalu digeledah setelah serangan di Tain-l'Hermitage tersebut.

Buku dan senjata dilaporkan ditemukan di rumah pria yang dicurigai merekam serangan terhadap Macron.

Di antara senjata yang ditemukan, yaitu pedang, belati, dan senapan kolektor yang secara sah dimilikinya. Tidak jelas apakah senjata itu berfungsi dengan baik.

Presiden Perancis ditampar setelah berlari ke arah kerumunan yang dipisahkan darinya dengan penghalang logam.

Setelah insiden itu dua pengawalnya di sampingnya dan dua lainnya bergegas mengejar pelaku.

Juru bicara Macron, Gabriel Attal, membantah laporan bahwa pimpinannya telah diperingatkan oleh petugas keamanan untuk tidak mendekati kerumunan.

"Jelas Presiden Republik (Perancis) akan terus berhubungan langsung dengan rakyat Perancis, sama seperti pemerintah lainnya," kata Gabriel Attal melansir BBC pada Rabu (9/6/2021).

Beberapa jam setelah insiden itu, Macron mengatakan itu adalah "peristiwa yang terisolasi" dan "orang-orang yang melakukan kekerasan" tidak boleh diizinkan untuk membajak debat publik.

Ideologi pelaku

Orang pertama, yang diduga menampar presiden, diyakini memiliki ketertarikan pada sejumlah tokoh sayap kanan dan monarki, serta sejarah Perancis abad pertengahan.

Di halaman Instagram-nya, dia menggambarkan dirinya sebagai bagian dari federasi nasional seni bela diri Eropa yang bersejarah.

Sementara foto profilnya memperlihatkan dia mengenakan kostum Abad Pertengahan dan membawa pedang panjang.

Tetapi menurut seorang teman, Loic Dauriac, dia "apolitis" dan tamparan itu benar-benar di luar karakternya.

Situs web Le Parisien mengutip sebuah sumber dalam penyelidikan yang menyimpulkan politik pelaku sebagai "campuran ideologis".

Tersangka juga terdengar berteriak "Montjoie et Saint-Denis! Hancurkan Makronisme".

Meskipun dia menggunakan teriakan perang abad pertengahan, komentator Perancis juga percaya dia mungkin meniru karakter komik dengan baju besi abad pertengahan dari film hit 1993 Les Visiteurs (The Visitor).

Sesaat sebelum kejadian, dia dilaporkan berdiri di samping dua pria lain selama wawancara TV.

Salah satu dari mereka mengatakan, "Ada hal-hal yang ingin Anda katakan kepada (Tuan Macron), tapi sayangnya Anda tidak bisa... kemunduran Perancis."

Rumah kedua tersangka digeledah di sebuah desa di utara Tain-l'Hermitage setelah serangan pada Selasa (8/6/2021). Tersangka kedua dilaporkan juga penggemar pertempuran abad pertengahan.

Masalah di balik insiden

Situs web Le Figaro melihat insiden penamparan Presiden Perancis sebagai tanda "disintegrasi" masyarakat Perancis.

The Time memandang itu adalah tanda "kekerasan ekstremis" yang meracuni politik Perancis.

Tapi maksud sebenarnya dari perlakuan itu masih belum pasti.

Adapun melihat “ancaman" yang diberikan, Analis BBC Hugh Schofield menilai insiden itu tidak terlihat begitu dramatis.

Pertama itu bukan pisau atau pistol, tapi tangan kosong. Tidak ada ancaman lebih jauh terhadap keamanan fisik presiden.

Fakta itu pun disebut juga disadari Macron, yang langsung kembali melanjutkan langkahnya.

Kedua, setiap upaya untuk tersangka sebagai ancaman tampaknya diyakini akan gagal. Meski salah satu pelaku memang tertarik pada situs web sayap kanan.

“Yakinlah, seruan perang abad ke-11 "Montjoie et Saint Denis! tidak akan menemukan banyak peminat di Perancis modern.” ujat Schofield.

Menurut analisisnya, insiden itu menunjukkan bahwa memang ada orang, terutama di kota kecil Perancis, yang membenci Macron dengan penuh semangat.

Tapi ini kami tahu. Dan ingat, 20 tahun yang lalu seseorang benar-benar menembakkan pistol ke Jacques Chirac.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/10/161711770/buku-hitler-dan-senjata-ditemukan-di-rumah-pelaku-penamparan-presiden

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke