Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ratu Elizabeth II Bahagia dengan Lahirnya Putri Pangeran Harry "Lilibet Diana"

LONDON, KOMPAS.com - Istana Buckingham menyampaikan pesan bahagia dari Ratu Elizabeth II atas kelahiran putri Pangeran Harry dan Meghan Markle yang bernama Lilibet Diana Mountbatten-Windsor.

Pangeran Philip dan Pangeran William juga memberikan selamat kepada pasangan itu di media sosial.

Cicit ke-11 Ratu Inggris itu lahir pada Jumat (4/6/2021) di rumah sakit di Santa Barbara, California.

"Ratu, Pangeran Wales, Duchess Cornwall, serta Duke dan dan Duchess of Cambridge menyatakan gembira dengan berita ini," demikian pernyataan dari Istana Buckingham, seperti yang dilansir dari BBC pada Senin (7/6/2021). 

Pangeran Charles dan Duchess of Cornwall mengunggah tweet, "Selamat kepada Harry, Meghan, dan Archie atas lahirnya bayi Lilibet Diana. Semoga mereka semua sehat di momen spesial ini."

Pangeran William dan Duchess of Cambridge berkata, "Kami semua bahagia dengan kabar gembira atas lahirnya bayi Lili."

Perdana Menteri Boris Johnson mengirimkan banyak ucapan selamat kepada pasangan itu dan pemimpin Partai Buruh Inggris Keir Starmer juga menyambut kabar bahagia tersebut.

Lilibet yang lahir pada 11.40 waktu setempat dengan berat 3 kg, berada di urutan takhta kedelapan kerajaan Inggris.

Lilibet nama putri Pangeran Harry adalah nama pendek dari Ratu Elizabet sewaktu kecil.

Lilibet diciptakan keluarga Ratu Elizabeth, ketika ia saat itu masih balita dan tidak bisa mengucapkan namanya dengan benar.

Kakeknya, Raja George V, dengan sayang memanggilnya Lilibet, menirukan pengucapan Elizabeth kecil. Sejak itu ia memiliki panggilan sayang Lilibet oleh keluarganya.

Pangeran Harry dan Meghan mengatakan nama tengah bayi mereka, Diana, dipilih untuk menghormati mendiang "nenek tersayang", Putri Wales.

Dalam pesan terima kasih di situs web Archewell pasangan berbahagia itu berkata, "Pada 4 Juni, kami diberkati dengan kedatangan putri kami, Lili.

"Dia menakjubkan lebih dari yang pernah kami bayangkan, dan kami terus bersyukur atas cinta dan doa yang kami rasakan dari seluruh dunia."

"Terimakasih atas kebaikan dan dukungan Anda terus mengalir selama momen yang sangat spesial ini untuk keluarga kami."

Pesan itu menambahkan keterangan tentang cara untuk yang ingin memberikan hadiah kepada Lilibet. Sementara, mereka belum merilis foto bayi perempuan itu,

Nama Lilibet sebenarnya tidak yang diberikan kepada putri Harry tidak mengejutkan Ratu Elizabeth, karena menurut Sunday Times bahwa editor kerajaan Roya Nikkah yang menyarankan saat diminta memberikan pilihan nama sebelumnya.

Nikkah mengatakan kepada program Today BBC Radio 4, "Itu adalah nama yang sangat intim yang telah digunakan Ratu sejak dia masih sangat kecil dan bagi saya, saya pikir mungkin ini adalah cara diplomatik yang dapat ditawarkan kepada Keluarga Kerajaan, setelah cekcok antara Harry dan Meghan dengan seluruh Keluarga Kerajaan."

Sebagai hasil dari keputusan Pangeran Harry meninggalkan Kerajaan Inggris, Lilibet adalah bangsawan paling senior di garis suksesi saat ini yang lahir di luar negeri.

Seperti kakak laki-lakinya Archie dan sebagian besar cicit Ratu, Lilibet tidak memenuhi syarat untuk memiliki gelar kerajaan.

Di bawah aturan yang ditetapkan lebih dari 100 tahun yang lalu, dia tidak akan diizinkan menjadi putri atau menyandang Yang Mulia samai Pangeran Charles menjadi raja.

Pada November, Meghan mengungkapkan dia mengalami keguguran beberapa bulan lalu, menulis tentang "kesedihan mendalam" dalam sebuah artikel yang sangat pribadi untuk New York Times.

Dalam artikel itu, dia berkata "terlepas dari keguguran yang mengejutkan, percakapan tetap tabu, penuh dengan rasa malu" dan melanjutkan untuk memuji mereka yang "dengan berani berbagi cerita".

Kemudian, ia berkata, "Ketika satu orang berbicara kebenaran, itu memberi kepercayaan bagi kita semua untuk melakukan hal yang sama."

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/08/082850470/ratu-elizabeth-ii-bahagia-dengan-lahirnya-putri-pangeran-harry-lilibet

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke