Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terungkap, Banyak Jenazah Mengapung di Sungai India Rupanya Korban Covid-19

NEW DELHI, KOMPAS.com – Jenazah-jenazah yang dilarung dan mengapung di beberapa sungai Uttar Pradesh, India, adalah jenazah korban Covid-19.

Hal itu terkuak dari sebuah dokumen pemerintah negara bagian di India yang berhasil dilihat oleh Reuters.

Diberitakan sebelumnya, ada puluhan mayat ditemukan mengapung di Sungai Gangga diduga sebagai korban Covid-19.

Media-media lokal membuat laporan bahwa jenazah-jenazah yang mengapung di Sungai Gangga dan anak sungainya dalam beberapa hari terakhir terkait dengan Covid-19.

Namun, negara bagian Uttar Pradesh masih bungkam terkait penyebab banyaknya jenazah yang mengapung di Sungai Gangga.

"Pemerintah memiliki informasi bahwa jenazah yang meninggal karena Covid-19 atau penyakit lainnya dibuang ke sungai, bukannya ditangani sesuai ritual yang tepat," tulis seorang pejabat senior Uttar Pradesh Manoj Kumar Singh dalam surat tertanggal 14 Mei kepada para pemimpin distrik yang berhasil dilihat oleh Reuters.

“Akibatnya, ada banyak mayat yang muncul di sejumlah sungai di banyak tempat,” sambung Singh dalam suratnya itu.

Dalam suratnya itu, Singh menulis bahwa pelarungan jenazah korban Covid-19 tersebut diesebabkan oleh sejumlah faktor.

Faktor-faktor tersebut seperti kurangnya dana untuk membeli kayu bakar untuk kremasi, kepercayaan di beberapa komunitas, dan keluarga yang meninggalkan korban Covid-19 karena takut tertular.

Dia meminta pejabat tingkat desa untuk memastikan supaya tidak ada jenazah yang dibuang ke sungai lagi.

Singh menambahkan dalam suratnya bahwa pemerintah negara bagian akan memberikan uang 5.000 rupee (Rp 970.000) untuk mengkremasi atau menguburkan jenazah kepada masing-masing keluarga miskin.

Negara bagian juga meminta polisi untuk berpatroli di tepi sungai untuk menghentikan praktik tersebut.

Uttar Pradesh memiliki populasi sekitar 240 jiwa, lebih banyak dari populasi Brasil dan Pakistan. Negara bagian ini telah terpukul parah oleh lonjakan kasus Covid-19 di India.

Pakar kesehatan mengatakan, sekarang ada banyak kasus Covid-19 di desa-desa di Uttar Pradesh yang tidak terdeteksi.

Selama hampir dua pekan, India melaporkan sekitar 4.000 kematian hampir setiap hari akibat Covid-19.

Namun para ahli kesehatan berpendapat, jumlah korban tewas akibat Covid-19 di “Negeri Anak Benua” kemungkinan jauh lebih tinggi.

Lonjakan kematian akibat virus corona di banyak tempat di India menyebabkan penumpukan di krematorium dan melipatgandakan biaya prosesinya.

Juru bicara Uttar Pradesh Navneet Sehgal pada Sabtu (15/5/2021) membantah laporan media lokal bahwa sebanyak 2.000 jenazah yang diduga korban Covid-19 telah ditemukan dari sungai-sungai di negara bagian tersebut dan di Bihar dalam beberapa hari terakhir.

Pejabat Bihar tidak menanggapi permintaan komentar.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/16/182844270/terungkap-banyak-jenazah-mengapung-di-sungai-india-rupanya-korban-covid

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke