Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selama di Australia, Komandan KRI Nanggala-402 Sering Bantu Kakak Sepupu Berjualan

Pendidikan militer itu dilakukan di akhir tahun 2013, seperti yang diceritakan oleh kerabat Letkol Heri di Melbourne.

Misnarti Darudoyo adalah kakak sepupu Letkol Heri, yang sudah lama menetap di ibu kota Negara Bagian Victoria dan bersama suaminya Hendrarto Darudoyo (kini sudah almarhum) menjalankan usaha rumah makan Dapur Indo.

"Hubungan kami dari garis keturunan ibu sangat dekat, selayaknya adik kakak sesungguhnya," ujar Misniarti kepada Farid M Ibrahim dari ABC Indonesia.

"Heri anak paling kecil dari empat bersaudara. Dia pendiam, tak banyak bicara," jelasnya.

Letkol Heri Oktavian datang ke Melbourne untuk mengikuti kursus singkat di ADC, sebelum melanjutkan pendidikan pada S. Rajaratnam School of International Studies di Singapura pada Juli 2014.

Misnarti mengatakan di sela jadwal pendidikannya, Letkol Heri selalu ikut membantunya di restoran, termasuk mempersiapkan bahan-bahan menu makanan khas Indonesia yang dijual di sana.

"Waktu itu dia cukup dekat dengan almarhum suami saya. Dia masih tetap pendiam, tegas, taat menjalankan ibadah dan ringan tangan membantu saya di dapur berjualan," kata Misniarti.

"Sebagai adik kakak, kami jadi tempat berkeluh kesah, berbagi kesenangan, tempat memberi nasihat dan meminta nasihat," tambahnya.

Tak asing bagi komunitas Muslim Indonesia di Melbourne

Misnarti mengaku sangat berat bagi keluarganya untuk menerima kepergian Letkol Heri.

"Terakhir saya bertemu Heri pada Februari 2020 di Surabaya," ujarnya.

"Namun dengan besarnya dukungan dan doa dari masyarakat terhadap seluruh awak KRI Nenggala, menjadikan kami makin ikhlas menerima musibah ini," ujarnya.

Hari Senin (26/4/2021) lalu komunitas Muslim Indonesia di Victoria (IMCV) menggelar takziah secara daring untuk kru KRI Nanggala-402.

"Almarhum bukanlah orang asing bagi komunitas Muslim Indonesia di Melbourne, beliau adalah merupakan bagian dari keluarga besar IMCV," demikian pernyataan IMCV.

Misnarti menceritakan kepada ABC Indonesia jika Letkol Heri lahir di Pangkal Pinang dari keluarga polisi yang berpindah-pindah, karena ayahnya bertugas di satuan Brimob.

"Bahkan ketika penumpasan GAM di Aceh, ayahnya membawa seluruh keluarga ke tempat bertugas di Takengon," jelas Misniarti.

Ia mengatakan, ketika Heri memutuskan untuk masuk satuan pasukan khusus di Angkatan Laut, sang ayah tampak sangat berat untuk menerimanya.

Karir Heri di Angkatan Laut yang dimulai sejak tahun 2002 sendiri terbilang mulus.

Sebelum dilantik menjadi Komandan Kapal Selam KRI Nanggala-402 pada 3 April 2020, Letkol Heri merupakan Komandan Sekolah Awak Kapal Selam (Dansekasel) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) AL.

"Ku tak siap tanpa dirimu"

Angkatan Laut Indonesia merilis rekaman video dari awak kapal selam yang tenggelam saat sedang menyanyikan sebuah lagu bersama.

Video tersebut diambil beberapa pekan sebelum kapal mereka tenggelam di pantai utara Bali.

Komandan Heri Oktavian termasuk yang terlihat di antara kru Nanggala 402 yang menyanyi dengan iringan gitar akustik.

Mereka menyanyikan lagu berjudul Sampai Jumpa.

"Meski pun ku tak siap merindu, ku tak siap tanpa dirimu," demikian lirik lagu yang dibawakan mereka.

"Ku harap terbaik untukmu."

Lagu yang dinyanyikan dalam video tersebut adalah lagu perpisahan untuk Komandan Korps kapal Selam yang keluar.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/28/212422370/selama-di-australia-komandan-kri-nanggala-402-sering-bantu-kakak-sepupu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke