Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Disebut Lebih Pilih Lihat Mayat Menumpuk Ketimbang Lockdown, Boris Johnson Buka Suara

Pernyataan itu dikatakan telah dibuat musim gugur lalu, tepat saat Inggris melakukan lockdown kedua.

Boris membantah keras mengucapkan frasa itu, dan menyebut laporan itu sebagai "kebohongan besar."

Rachel Reeves dari Partai Buruh mendesak Boris meminta maaf. Menurutnya komentar itu "sungguh memuakkan".

Saat ini Pemerintahan Inggris juga menghadapi pertanyaan tentang kemungkinan sumbangan yang dibuat untuk mendekorasi ulang flat perdana menteri. Termasuk penyelidikan atas bocornya informasi tentang lockdown kedua di Inggris.

Inggris memasuki lockdown ketiganya pada 6 Januari.

Komentar Boris, pertama kali dilaporkan di Daily Mail, muncul pada akhir Oktober. Tepat ketika pemerintah mengumumkan akan ada penguncian kedua di Inggris, menyusul peningkatan tajam kasus virus corona.

Editor politik BBC Laura Kuenssberg mengatakan, pada saat itu, perdana menteri dilaporkan memiliki kekhawatiran besar tentang implikasi penguncian lainnya pada ekonomi, dan masalah kesehatan lain yang tidak terkait dengan Covid-19.

Menurutnya, isu ini mengingatkan kembali ke momen itu. Dan kembali ke klaim yang sangat serius yang dibuat oleh beberapa orang, yang terlibat dalam pengambilan keputusan, termasuk beberapa menteri.

“(Yakni) Bahwa keragu-raguan seputar penguncian kedua memang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa," katanya.

Ditanya tentang komentar sebelumnya pada Senin (26/4/2021), Boris membantah telah membuat pernyataan itu.

Dia menambahkan bahwa publik menginginkan pemerintah "untuk memastikan bahwa penguncian berfungsi mengendalikan kasus, dan memang kebijakan itu bekerja."

Juru bicara PM mengatakan komentar yang dilaporkan itu salah. "Ini tidak benar dan PM telah menyangkalnya ... Saya tidak mengetahui ada orang lain yang membuat pernyataan itu," terangnya.

Boris juga dibela oleh Menteri Kabinet Michael Gove. Dia mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia berada di ruangan itu selama percakapan tentang penguncian, tetapi "tidak pernah mendengar bahasa semacam itu."

Tak berperasaan

Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer mengatakan dia "terkejut" dengan laporan itu.

"Semua orang akan sangat prihatin, tidak terkecuali semua keluarga yang telah kehilangan seseorang dalam pandemi."

Perdana Menteri juga dikritik keras oleh anggota parlemen oposisi lainnya di Parlemen.

Reeves, Politisi Partai Buruh, mengkritik Perdana Menteri sebagai orang yang "lebih suka tubuh bertumpuk tinggi daripada bertindak atas saran ilmiah.

“Tetapi mereka bukan tubuh, mereka adalah manusia, mereka adalah orang yang dicintai dan mereka sangat dirindukan," protesnya melansir BBC pada Selasa (27/4/2021)

Dia menyerukan dilakukannya penyelidikan publik mendesak, atas penanganan pemerintah terhadap pandemi.

"Ini semua tentang perilaku, karakter, dan kesopanan - terus terang, negara kita pantas mendapatkan yang jauh lebih baik dari ini."

Alison Thewliss dari SNP mengatakan komentar itu "tidak sesuai dengan jabatan perdana menteri.” Dia menggambarkan kata-kata itu sebagai "tercela, kejam dan tidak berperasaan".

Matt Fowler, salah satu pendiri grup Covid-19 Bereaved Families for Justice, menyerukan penyelidikan atas pandemi. Dia mengatakan komentar itu telah menyebabkan kemarahan di antara anggota.

"Komentar tidak berperasaan ini akan menyebabkan sakit hati bagi ratusan ribu dari kita di seluruh negeri,” ujarnya.

"Ini menunjukkan mengapa penyelidikan mendesak sangat penting dilakukan. Maksudnya untuk memahami keputusan, alasan dan pertimbangan dalam melindungi orang yang kita cintai dari kebijakan pemerintah."

Kebocoran kebijakan lockdown

Ini terjadi di tengah perselisihan sengit antara Downing Street dan mantan penasihat senior perdana menteri Dominic Cummings.

Minggu lalu, Cummings menerbitkan sebuah blog, yang berisi:

Sebelumnya, Case memberikan bukti di parlemen dan mengatakan penyelidikan atas kebocoran lockdown kedua sedang berlangsung.

Namun, dia menambahkan "mengingat waktu yang telah berlalu, saya pikir ada kemungkinan tim tidak akan berhasil mengidentifikasi sumber-sumber."

Sumber Kantor Kabinet mengatakan kepada BBC bahwa belum ada seorang pun yang dibebaskan dari tuduhan dalam penyelidikan tersebut.

Ditanya apakah dia akan melakukan penyelidikan atas kebocoran komentar lockdown perdana menteri, Case mengatakan dia harus mendiskusikannya dengan Boris.

Renovasi Flat

Perdana menteri juga menghadapi pertanyaan tentang pendanaan renovasi flat Downing Street miliknya.

Selama akhir pekan, para menteri mengatakan Boris "secara pribadi membayar tagihan" untuk flat itu. Tetapi mereka tidak menjawab pertanyaan tentang apakah donor partai Tory awalnya memberikan uang kepadanya.

Boris mengatakan akan membuat pernyataan yang diperlukan tentang sumbangan "pada waktunya."

Sementara Case, yang merupakan pegawai negeri sipil terbaik Inggris, mengatakan dia akan meninjau bagaimana perbaikan itu dibayar.

Berbicara di Wrexham, Boris mengatakan publik lebih tertarik pada apa yang dilakukan pemerintah untuk menggerakkan negara.

"hati-hati (kebijakan), tetapi secara permanen melakukan perubahan melalui langkah-langkah peta jalan untuk membuka penguncian, dan membuat negara bergerak maju."

Dia mengatakan pandemi "di bawah kendali" dan bahwa kematian dan rawat inap rendah. Tetapi menambahkan, "itu tidak berarti bahwa kita benar-benar mengatasinya".

"Kita harus realistis tentang itu; sayangnya, mungkin akan ada gelombang pandemi lain."

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/27/191013570/disebut-lebih-pilih-lihat-mayat-menumpuk-ketimbang-lockdown-boris-johnson

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke