Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ayah Cabuli Putri Kandungnya Sejak Usia 3 Tahun, Dilakukan 7,5 Warsa

SINGAPURA, KOMPAS.com – Seorang pria di Singapura yang mencabuli putrinya sejak berusia 3 tahun dan memperkosanya dijatuhi hukuman penjara 28 tahun dan 24 cambukan.

Hukuman tersebut dijatuhkan pengadilan terhadap pelaku pada Senin (26/4/2021) sebagaimana dilansir Channel News Asia.

Pria berusia 44 tahun, yang tidak dapat disebutkan namanya demi melindungi identitas korban, mengaku bersalah atas tiga dakwaan pemerkosaan yang diajukan pada Maret.

Pria itu mengatakan, dia menyadari bahwa dia adalah seorang pedofilia. Hakim Mavis Chionh mengatakan, realita itu dinarasikan dengan "mengerikan" dalam dokumen pengadilan.

"Tragedi terbesar dalam kasus ini adalah bahwa korba (telah) dirampok dari kepolosan masa kecilnya oleh ayahnya sendiri," kata Chionh.

Chionh menambahkan, korban “dimangsa” oleh orang yang seharusnya melindunginya.

Pelaku pindah ke Singapura bersama istrinya setelah korban lahir pada 2008 dan tinggal di kondominium sewaan.

Dia mulai melakukan pelecehan seksual terhadap putri kandungnya saat berusia tiga tahun. Pelaku memanfaatkan kesempatan ketika istrinya sedang bekerja atau di luar negeri.

Setelah itu, pria tersebut mulai menganiaya gadis itu sehingga membuatnya mau berhubungan seks dengannya.

Pelaku juga menunjukkan konten pornografi sebelum melakukan pelecehan seksual padanya.

Perbuatan keji yang dilakukan perlaku berlangsung selama tujuh setengah tahun antara Desember 2011 hingga Juni 2019.

Menurut perkiraannya, dia memperkosa putrinya lebih dari 10 kali, kurang dari 20 kali.

Pria itu juga memangsa teman putrinya, mencium bibirnya, dan menganiaya dia saat mereka menonton film bersama putrinya.

Kejahatan tersebut terungkap pada 2019, ketika teman korban melapor bahwa terdakwa telah berperilaku tidak pantas dengannya.

Orang tuanya lantas membawanya untuk mengajukan laporan kepada polisi. Pihak berwenang pergi ke rumah terdakwa dan menemukan putri pelaku di sana.

Dia memberi tahu polisi bahwa dia juga pernah mengalami pelecehan seksual dari ayahnya.

Pria itu ditangkap hari itu juga dan polisi menemukan konten pornografi di bawah umur di ponselnya tentang "cinta inses" dan istilah penelusuran serupa.

Ibu korban, yang telah menceraikan pelaku, mengatakan kepada polisi bahwa dia menemukan cerita erotika anak di kotak masuk e-mail pria tersebut.

Institute of Mental Health menemukan bahwa pria tersebut adalah seorang pedofilia.

Hakim mengatakan bahwa meski pria itu seorang pedofil, hal itu tidak meringankan hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya.

Jaksa penuntut meminta pria itu dihukum setidaknya 30 tahun penjara dan 24 cambukan. Sedangkan pembela mengatakan, hukuman penjara tersebut terlalu berat dan meminta 24 hingga 26 tahun penjara.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/26/193832770/ayah-cabuli-putri-kandungnya-sejak-usia-3-tahun-dilakukan-75-warsa

Terkini Lainnya

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke