Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Covid-19 di India Makin Gawat, Lampaui 300.000 Kasus dalam Sehari

NEW DELHI, KOMPAS.com – India mencatat rekor baru dalam pandemi dengan melaporkan 314.835 kasus Covid-19 dalam sehari pada Kamis (22/4/2021).

Laporan tersebut menandai jumlah kasus harian Covid-19 tertinggi di dunia sejak pandemi dimulai pada tahun lalu.

Catatan tersebut membuat layanan kesehatan di India menjadi khawatir dalam menangani dan menampung pasien Covid-19.

Sejumlah rumah sakit di wilayah India utara dan barat, termasuk New Delhi, telah mengeluarkan pemberitahuan bahwa stok oksigen sudah sangat menipis.

Rumah sakit-rumah sakit tersebut melaporkan, mereka hanya memiliki beberapa jam oksigen medis yang diperlukan untuk menjaga pasien Covid-19 tetap hidup.

Sementara itu, lebih dari dua pertiga rumah sakit tidak memiliki tempat tidur kosong menurut basis data online Pemerintah New Delhi.

Melansir Reuters pada Kamis, para dokter menyarankan para pasien untuk tinggal di rumah.

"Situasinya sangat kritis," kata Kirit Gadhvi, Presiden Asosiasi Medis di Kota Ahmedabad kepada Reuters.

"Pasien berjuang untuk mendapatkan tempat tidur di rumah sakit Covid-19. Ada kekurangan oksigen yang akut,” sambung Gadhvi.

Asisten Profesor di Divisi Penyakit Menular Medical University of South Carolina di Amerika Serikat (AS), Krutika Kuppalli, menulis di Twitter bahwa pandemi di India menyebabkan runtuhnya sistem perawatan kesehatan.

Sebelumnya, rekor kasus Covid-19 harian terbanyak dipegang oleh AS dengan 297.430 kasus dalam satu hari pada Januari.

Kini, total kasus virus corona India mencapai 15,93 juta. Angka kematian akibat Covid-19 menjadi 184.657 jiwa.

Executive Chairman Biocon & Biocon Biologics, Kiran Mazumdar Shaw, menulis di Economic Times bahwa gelombang kedua Covid-19 menghantam India begitu keras.

"Rasa puas diri menyebabkan kekurangan pasokan obat-obatan, persediaan medis, dan tempat tidur rumah sakit yang tak terduga,” kata Shaw.

Lonjakan infeksi Covid-19 juga terjadi di tempat lain, khususnya di Amerika Selatan. Lonjakan kasus virus corona mengancam dan membanjiri layanan kesehatan lainnya.

India telah meluncurkan program vaksinasi nasional. Namun, baru sebagian kecil dari populasinya yang telah mendapatkan vaksin.

Pihak berwenang mengumumkan, vaksin akan tersedia bagi siapa saja yang berusia di atas 18 tahun mulai 1 Mei.

Namun, India tidak akan memiliki dosis vaksin yang mencukupi untuk memenuhi 600 juta orang yang berusia di atas 18 tahun.

Pakar kesehatan mengatakan, India lengah ketika virus corona tampak terkendali selama musim dingin.

Ketika itu, kasus Covid-19 harian masih sekitar 10.000 kasus per hari sehingga India mencabut aturan pembatasan sosial.

Perdana Menteri India Narendra Modi juga dikecam karena mengadakan rapat umum politik untuk pemilihan lokal dan mengizinkan festival keagamaan di mana jutaan orang berkumpul.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/22/134113870/covid-19-di-india-makin-gawat-lampaui-300000-kasus-dalam-sehari

Terkini Lainnya

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke