Di Bangkok, Thailand, Han Lay bersaing memperebutkan mahkota Miss grand melawan 63 kontestan lainnya.
Namun, alih-alih bersuara tentang komitmen perdamaian dunia yang sudah menjadi klise, dia justru meminta pertolongan dunia.
"Di sini saya ingin berkata ke dunia: tolong dukung rakyat Myanmar," katanya kepada kantor berita Thailand, Khaosod English.
"Begitu banyak orang tewas di Myanmar oleh senjata militer... Tolong selamatkan kami," lanjutnya dikutip Kompas.com dari AFP.
Mahasiswi psikologi itu mengatakan, beberapa temannya ikut ditahan sejak kudeta Myanmar terjadi 1 Februari.
"Para mahasiswa dari Universitas Yangon, universitas saya, juga ditahan," tulisnya di caption Instagram.
"Dalam demokrasi, penting bagi kami untuk berbicara. Suara kami harus didengar. Tapi sekarang kami tidak memiliki kebebasan di Myanmar."
"Itu pelanggaran hak asasi manusia. Bebaskan para mahasiswa kami," pintanya.
Han Lay mengikuti kontes kecantikan dengan baju nasional pada Rabu (24/3/2021), dengan mengenakan pakaian bertema "Dewi Perdamaian".
Unggahan di media sosialnya beragam dari foto, video kekerasan, dan pesan-pesan saat ikut demo Myanmar.
Pemenang Miss Grand International akan diumumkan pada Sabtu (27/3/2021) di Bangkok.
https://www.kompas.com/global/read/2021/03/25/203917670/saat-kontes-ratu-kecantikan-myanmar-memohon-ke-dunia-tolong-selamatkan