Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ribuan Orang Demo Menentang Kudeta Militer di Myanmar

Di kota besar seperti Yangon, massa diperkirakan mencapai ratusan ribu, dan memulai hari ketiga unjuk rasa anti-militer.

Massa membentangkan spanduk bertuliskan "Turunlah kediktatoran militer", maupun "Bebaskan Daw Aung San Suu Kyi dan orang yang ditangka."

Ada juga yang membentangkan poster "selamatkan Myanmar", "kami ingin demokrasi", dan menyanyikan lagu-lagu revolusioner.

"Ini hari kerja. Namun kami tak akan bekerja meski gaji kami dipotong," kata buruh pabrik tekstil, Hnin Thazin (28).

Pekerja konstruksi Chit Min (18), yang ikut dalam pawai, mengaku kecintaannya akan Suu Kyi mengalahkan kekhawatiran akan finansialnya.

"Saya pengangguran selama sepekan sejak kudeta militer, dan saya khawatir akan hidup saya," ujar Chit dikutip AFP Senin (8/2/2021).

Di kota terbesar kedua Myanmar, Mandalay, ribuan orang mengibarkan bendera merah dan memasang poster Aung San Suu Kyi.

Aksi protes juga terjadi di ibu kota Naypyidaw, di mana demonstran membunyikan klakson baik mobil maupun sepeda motor.

Adapun pada akhir pekan kemarin, puluhan ribu orang berdemo memprotes penangkapan Suu Kyi dan tokoh pemerintah lainnya pada 1 Februari.

Tatmadaw, nama militer Myanmar, menjustifikasi tindakan mereka karena menuding partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), melakukan kecurangan.

Angkatan bersenjata menyebut kemenangan NLD dalam pemilu di November 2020 tidak sah, sehingga memutuskan melakukan kudeta.

Junta mengumumkan masa darurat selama setahun, dan menjanjikan pemilu ulang tanpa memberikan tanggal pastinya.

Langkah Tatmadaw menuai kecaman dari berbagai penjuru dunia. Namun tidak dengan China yang notabene negara tetangga.

Dari AS, Presiden Joe Biden bahkan sudah mengancam bakal menjatuhkan sanksi jika Aung San Suu Kyi dan pemimpin lainnya tak dibebaskan.

Kemudian Paus Fransiskus pada Minggu (7/2/2021) meminta militer mengedepankan jalan demokrasi, sembari memberi dukungan bagi rakyat Myanmar.

Kyaw Zin Tun (29), mengingat betul hari-hari yang dia habiskan saat berada di bawah kekuasaan junta pada 1990-an.

Dia mengungkapkan dalam lima tahun, sejak demokrasi dijalankan, mereka bisa mengenyahkan ketakutan akan pemerintahan junta.

"Namun, kini ketakutan itu kembali. Karena itu, tak ada jalan lain selain menyingkirkan militer demi masa depan kita semua," tegasnya Kyaw.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/08/145729270/ribuan-orang-demo-menentang-kudeta-militer-di-myanmar

Terkini Lainnya

Kementerian Kehakiman AS Akan Golongkan Penggunaan Ganja Kejahatan Tingkat Rendah

Kementerian Kehakiman AS Akan Golongkan Penggunaan Ganja Kejahatan Tingkat Rendah

Global
Staf Klinik Australia Pura-pura Sibuk Saat Menteri Datang, Ada Pasien Gadungan Juga

Staf Klinik Australia Pura-pura Sibuk Saat Menteri Datang, Ada Pasien Gadungan Juga

Global
Imbas Protes Anti-Israel, Gerai Ayam Kentucky AS di Aljazair Dibuka Tanpa Logo

Imbas Protes Anti-Israel, Gerai Ayam Kentucky AS di Aljazair Dibuka Tanpa Logo

Global
Eks Bos Kripto Binance Changpeng 'CZ' Zhao Dihukum 4 Bulan Penjara

Eks Bos Kripto Binance Changpeng "CZ" Zhao Dihukum 4 Bulan Penjara

Global
Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Global
Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Global
Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke