Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Berharap China Mau Ikut Serta Mengontrol Kepemilikan Senjata Nuklir

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) menyambut baik perpanjangan kesepakatan pembatasan kepemilikan senjata nuklir antara AS dengan Rusia.

Dengan diperpanjangnya New Strategic Arms Reduction Treaty (New START) tersebut, pemerintahan Joe Biden kini berharap dapat semakin terlibat pada masalah-masalah strategis termasuk kontrol senjata multilateral.

Hal itu diungkapkan Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, di Jenewa pada Kamis (4/1/2021) sebagaimana dilansir dari Reuters.

Dalam pidatonya pada Konferensi Perlucutan Senjata yang disponsori PBB, Wood menyerukan upaya pengendalian senjata terbaru yang mencakup lebih banyak senjata dan lebih banyak negara.

“AS juga akan berusaha melibatkan China dalam pengendalian senjata nuklir dan pengurangan risiko,” ujar Wood dalam pidatonya.

“Saya berharap China akan bergabung dengan kami dalam upaya itu," imbuh Wood.

Selain menjadi Duta Besar AS untuk PBB, Wood juga menjabat sebagai Komisaris AS untuk Komisi Konsultasi Bilateral Perjanjian New START.

Sebelumnya, AS dan Rusia mengumumkan pada Rabu bahwa mereka telah memperpanjang perjanjian pembatasan kepemilikan senjata nuklir melalui New START selama lima tahun.

Perjanjian tersebut mempertahankan kontrol terhadap kepemilikan senjata nuklir terhadap dua negara itu.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Gennady Gatilov, juga hadir di Jenewa untuk memuji perpanjangan perjanjian New START tersebut.

Duta Besar Israel untuk PBB, Meirav Eilon Shahar, mengatakan perpanjangan kesepakatan itu membuktikan tujuan bersama untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas global.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/04/192151670/as-berharap-china-mau-ikut-serta-mengontrol-kepemilikan-senjata-nuklir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke