Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tentara Perancis yang Dihukum karena Ritual Perploncoan Mematikan

PARIS, KOMPAS.com - Pengadilan Perancis pada Kamis (14/1/2021) memberikan penangguhan hukuman penjara terhadap 3 tentara yang dihukum atas kematian seorang perwira yang tenggelam dalam ritual perpeloncoan di akademi militer paling bergengsi di seluruh negeri.

Jallah Hami (24 tahun) tenggelam semalaman pada 29 Oktober 2012 ketika melintasi rawa sebagai bagian dari latihan untuk mengajarkan tardisi sekolah perwira Saint-Cyr kepada anggota baru.

Sebanyak tujuh tentara, termasuk seorang jenderal, diadili dalam kasus tersebut.

Pengadilan di Rennes, sebuah kota di wilayah Brittany barat Perancis dekat akademi Saint-Cyr, menghukum seorang kapten tentara, seorang komandan, dan seorang tentara yang telah meninggalkan militer dengan masa penangguhan antara 6 dan 8 bulan.

Empat terdakwa lainnya, termasuk jenderal yang bertanggung jawab atas pelatihan militer di Saint-Cyr pada saat itu, dibebaskan dari dakwaan.

Saudara laki-laki Hami, Rachid, yang menuduh siswa kelas dua di balik ritual perpeloncoan mengamuk, bereaksi marah atas putusan penangguhan hukuman itu.

"Kamu mengkhianati adikku sekali lagi," kata Rachid seperti yang dilansir dari AFP pada Kamis (14/1/2021). 

Pada malam kematian Hami, anggota baru disuruh berenang melintasi rawa sejauh 43 meter yang terbebani oleh helm mereka dalam air 9 derajat Celcius.

Latihan itu dimaksudkan untuk mensimulasikan pendaratan di pantai.

Untuk alunan lagu Wagner "Ride of the Valkyries", yang terkenal digunakan dalam film perang "Apocalypse Now", para calon prajurit melompat ke air dingin.

Beberapa dengan cepat meronta dan jatuh, terengah-engah dan memeluk yang lain.

Penyelenggara melemparkan mereka baju pelampung untuk membantu, tetapi sudah terlambat bagi Jallal Hami, yang dilaporkan hilang.

Petugas pemadam kebakaran, yang disiagakan satu jam kemudian, menemukan mayatnya pada pukul 02.35 pagi di dekat tepi rawa.

Selama persidangan, jaksa penuntut negara mengecam "kegilaan" dari ritual inisiasi yang dipicu oleh "testosteron yang tidak terkontrol". Selanjutnya, meminta pengadilan untuk memberikan 6 dari terdakwa masa penangguhan hingga 2 tahun.

Namun, jaksa penuntut meminta pembebasan Jenderal Francis Chanson.

Pengacara Chanson, William Pineau, pernah mengatakan bahwa meskipun peristiwa itu "tragis", kliennya tidak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana "karena dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di lapangan".

Jallal Hami datang ke Perancis pada 1992 bersama ibu dan saudara laki-lakinya untuk melarikan diri dari perang saudara Aljazair.

Selama bertahun-tahun Hami bermimpi untuk diterima di Saint-Cyr, yang didirikan pada 1802 oleh Napoleon Bonaparte.

Hami dilaporkan sebagai anak berprestasi, yang telah memperoleh diploma dari universitas elit Science Po, mampu berbahasa Mandarin dan unggul dalam olah raga, memungkinkan dia untuk masuk ke sekolah perwira secara langsung sebagai peserta pelatihan tahun ketiga.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/14/183144270/tentara-perancis-yang-dihukum-karena-ritual-perploncoan-mematikan

Terkini Lainnya

Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Global
Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Global
Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Global
Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke