Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Amendemen Ke-25 AS dan Bisakah untuk Pemakzulan Trump Lagi?

Seruan mendepak Trump juga muncul di kalangan anggota Kongres dari Partai Demokrat dan Republik untuk mengaktifkan Amendemen Ke-25.

Lantas apakah fungsi amendemen itu dan bisakah dipakai untuk pemakzulan Trump jilid kedua?

Dilansir dari CNN dan CNET, Amendemen Ke-25 dan pemakzulan adalah dua hal yang berbeda, meski keduanya sama-sama bertujuan menggulingkan presiden.

Sederhananya, pemakzulan dapat melarang Trump mencalonkan diri sebagai presiden lagi, sedangkan Amendemen Ke-25 hanya untuk mendepak suami Melania tersebut dari jabatannya sekarang.

Namun, penerapan keduanya butuh persyaratan yang sangat ketat dan panjang.

"Presiden, Wakil Presiden, dan semua Pejabat sipil Amerika Serikat, akan diberhentikan dari jabatannya atas tuduhan pemakzulan, sebagai bentuk hukuman atas pengkhianatan, penyuapan, atau kejahatan dan pelanggaran lainnya."

Untuk memakzulkan, dibutuhkan total 216 suara dari DPR atau suara mayoritas ditambah satu.

Sidang kemudian digelar di Senat yang dipimpin Ketua Mahkamah Agung AS. Minimal dua pertiga dari total 100 senator harus setuju untuk pemakzulan.

Trump sebelumnya sempat dimakzulkan DPR AS pada 2019, tetapi Senat yang mayoritas dipegang Partai Republik membebaskannya.

Apa bedanya dengan Amendemen Ke-25?

Kongres termasuk anggota DPR dari Partai Republik, turut meminta Wakil Presiden Mike Pence mengaktifkan Amendemen Ke-25 Konstitusi AS.

Tidak seperti pemakzulan yang ditentukan Kongres, Amendemen Ke-25 butuh persetujuan dari Pence dan mayoritas menteri kabinet untuk mengambil alih kekuasaan.

Pasal 4 dari Amendemen Ke-25 memberi kewenangan pada Wapres AS plus mayoritas menteri kabinet, guna menentukan apakah presiden layak atau tidak melanjutkan jabatan.

"Kemarin (Rabu 6 Januari 2021) Presiden Amerika Serikat menghasut pemberontakan bersenjata melawan Amerika," kata Ketua DPR Nancy Pelosi dalam konferensi pers Kamis (7/1/2021).

"Saya bergabung dengan para pemimpin Senat Demokrat yang meminta wakil presiden mencopot presiden ini dengan segera mengaktifkan Amendemen Ke-25," lanjutnya dikutip dari CNET.

Pelosi dan Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer mengatakan, mereka sudah menelepon Mike Pence.

"Pagi ini kami sudah menelepon Wakil Presiden Pence untuk mendesaknya mengaktifkan Amendemen Ke-25," kata mereka dalam pernyataan bersama Kamis malam.

Asal-usul Amendemen Ke-25

Amendemen Ke-25 dibuat setelah pembunuhan John F Kennedy, yang menggantikan Dwight Eisenhower karena sakit jantung parah.

Dilansir dari CNN, pembuatan amendemen ini ditujukan untuk membuat garis suksesi yang jelas dan mempersiapkan kemungkinan darurat.

Eisenhower mulai sakit jantung pada 1950-an dan kondisi itu menghambat kinerjanya sebagai orang nomor 1 "Negeri Paman Sam".

Namun karena belum ada Amendemen Ke-25, Eisenhower hendak melimpahkan kekuasaan ke Wakil Presiden Richard Nixon apabila dia berhenti di tengah jalan.

Kemudian di Amendemen Ke-25, diatur bahwa wapres dan kabinet bisa menggantikan presiden yang koma atau stroke.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/08/165724070/apa-itu-amendemen-ke-25-as-dan-bisakah-untuk-pemakzulan-trump-lagi

Terkini Lainnya

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Global
Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Global
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Liga Arab Desak Gencatan Senjata Segera dan Permanen di Gaza

Liga Arab Desak Gencatan Senjata Segera dan Permanen di Gaza

Global
Abaikan Peringatan Internasional, Israel Bersumpah Intensifkan Serangan Darat di Rafah Gaza

Abaikan Peringatan Internasional, Israel Bersumpah Intensifkan Serangan Darat di Rafah Gaza

Global
Liga Arab Serukan Penempatan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Palestina

Liga Arab Serukan Penempatan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Palestina

Global
[POPULER GLOBAL] 'Israel Akan Incar Turkiye' | Kondisi PM Slovakia Usai Ditembak

[POPULER GLOBAL] "Israel Akan Incar Turkiye" | Kondisi PM Slovakia Usai Ditembak

Global
5 Tentara Israel Tewas Ditembak Tanknya Sendiri di Gaza Utara

5 Tentara Israel Tewas Ditembak Tanknya Sendiri di Gaza Utara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke