Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Militer AS Terang-terangan Salahkan Taliban atas Pembunuhan di Afghanistan

Serangan itu terjadi di tengah persiapan pertemuan antara perwakilan pemerintah dengan pemberontak di Qatar, dalam upaya mereka mengakhiri konflik panjang.

Juru bicara pasukan AS di Afghanistan, Kolonel Sonny Leggett, dalam twit menyerukan agar pemberontak mengakhiri serangan mereka.

"Kampanye Taliban atas serangkaian pembunuhan yang menyasar pejabat pemerintah, pemimpin sipil, hingga jurnalis harus disudahi demi tercapainya perdamaian," kata Leggett.

Dia merujuk kepada wakil gubernur Kabul, lima jurnalis, dan aktivis pemilu terkemuka merupakan tewas dibunuh sejak November lalu.

Pemerintah Afghanistan selama ini menuding Taliban sebagai dalang yang paling bertanggung jawab, yang kemudian menuai bantahan.

Adapun rival mereka, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku anggota mereka bertanggung jawab atas sejumlah serangan.

Pernyataan Leggett muncul setelah pemberontak menuding militer AS menggelar serangan udara yang menghantam kelompok mereka di Kandahar, Nangarhar, dan Helmand.

Taliban menyatakan, serangan udara itu merupakan bentuk pelanggaran komitmen yang diteken pada Februari, berisi komitmen semua pasukan asing keluar pada Mei 2021.

Leggett menegaskan seperti diwartakan AFP Senin (4/1/2020), Pentagon akan melindungi tentara pemerintah dari pemberontak.

Kementerian Luar Negeri AS menuturkan Zalmay Khalilzad, utusan khusus di Afghanistan, bakal kembali ke Qatar dan menemui Kabul maupun Taliban secara terpisah.

Khalilzad tidak hanya berusaha mendapatkan komitmen kedua kubu menurunkan tensi, sekaligus menentukan seperti apa pembagian kekuasaan setelah perjanjian damai disepakati.

Si diplomat veteran AS juga bakal terbang ke Pakistan maupun Turkmenistan untuk mendapatkan dukungan luar negeri demi tercapainya perdamaian.

Kepala mata-mata Afghanistan Ahmad Zia Siraj menerangkan, sepanjang 2020 Taliban sudah menggelar serangan hingga 18.000 kali.

Nishank Motwani dari Afghanistan Research and Evaluation Unit berujar, pemberontak jelas takkan mengeklaim serangan sementara negosiasi berlangsung.

"Namun, Taliban jelas ingin menunjukkan siapa mereka dan mereka tidak akan berubah sampai kapan pun," jelas Motwani.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/05/135016170/militer-as-terang-terangan-salahkan-taliban-atas-pembunuhan-di

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke