Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dikurung di Kandang Kecil Hampir Seumur Hidupnya, Beruang Jambolina Diselamatkan

KIEV, KOMPAS.com - Aktivis hewan menyelamatkan seekor beruang betina yang dipaksa tampil di sirkus selama lebih dari satu dekade. Beruang ini telah dikurung di kandang kecil hampir sepanjang hidupnya.

Melansir Newsweek pada Rabu (16/12/2020), organisasi kesejahteraan hewan internasional, Four Paws, mengambil beruang cokelat Eropa, yang dikenal sebagai "Jambolina."

Pemiliknya mengurung beruang itu pada kandang kecil yang diletakkan di garasi rumah di Kremenchuk, Ukraina.

Dia dikurung sendirian di dalam kandang kecil sejak dia masih bayi. Dia tidak pernah bersama beruang lain.

Jambolina sudah dibawa sejauh hampir 1.500 mil ke rumah barunya di tempat perlindungan beruang di Swiss.

Jambolina lahir pada Januari 2009 di Kebun Binatang Yalta, Krimea.

Tetapi pada usia beberapa minggu, dia dijual kepada pemiliknya yang kemudian melatihnya sebagai beruang sirkus.

“Jambolina harus melakukan trik dan digunakan sebagai "atraksi" di sirkus Ukraina hingga Maret tahun ini,” kata Katharina Braun, juru bicara Four Paws International, kepada Newsweek.

Karena pandemi, pertunjukan sirkus telah dibatalkan sejak Maret. Akibatnya, beruang itu tetap dikurung selama beberapa bulan.

Pemiliknya, yang tidak mampu lagi menjaganya akhirnya berupaya mencari solusi.

Four Paws bekerja sama dengan pemiliknya akhirnya melakukan upaya penyelamatan beruang tersebut.

"Pemilik dan pelatihnya tidak dapat menghasilkan uang lagi dengannya. Dia (pemilik) merasa situasinya saat ini tidak ramah hewan. Maka pemiliknya memutuskan untuk melepaskan profesi pelatih hewan dan memberikan Jambolina," kata Braun kepada Newsweek.

Pada 8 Desember, sebuah tim dari organisasi nirlaba tiba di Ukraina untuk mengambil Jambolina.

Beruang itu dibebaskan dari kandangnya, tempat dia menghabiskan sebagian besar waktunya saat tidak tampil.

“Kandangnya sangat kecil sehingga Jambolina bahkan tidak bisa "berdiri tegak atau bergerak," menurut Braun.

"Kondisi Jambolina jauh dari pemeliharaan yang sesuai. Itu berdampak negatif pada kesehatannya. Giginya dalam kondisi buruk dan cakarnya perlu pemeriksaan lebih lanjut," kata Barbara van Genne dari Four Paws.

Setelah mengambil beruang itu, tim Four Paw yang berpengalaman, ditemani oleh seorang dokter hewan, menempatkannya di dalam peti yang dirancang khusus.

Hewan tersebut kemudian diangkut ke rumah barunya di Pegunungan Alpen Swiss, Suaka Beruang Arosa.

Butuh waktu empat hari perkalanan lamanya untuk sampai kesana, melalui Polandia, Jerman, dan Austria.

Cagar alam itu terletak lebih dari 6.500 kaki di atas permukaan laut di atas gunung.

Tim harus memasukkan Jambolina ke dalam kereta gantung dan kemudian mengantarnya dengan truk pembersih salju untuk menyelesaikan perjalanan sampai tempat tujuan akhir.

Untuk sementara, dia akan tetap di kandang adaptasi sehingga tim pemelihara hewan bisa mengamatinya.

“Melalui pemberian makanan yang ditargetkan, dia akan terbiasa dengan ritme hibernasi dan semoga naluri alaminya kembali,” kata Van Genne.

Presiden The Arosa Bears Foundation, Pascal Jenny, mengatakan penyelamatan Jambolina luar biasa indah.

"Kami dapat menawarkan ruang yang dia butuhkan, setelah hewan liar ini dikurung untuk waktu yang lama. Ini memberinya awal baru dalam hidup," kata Jenny.

"Di saat yang sama, kami juga membawa begitu banyak kegembiraan bagi keluarga yang tak terhitung jumlahnya. Termasuk untuk kelas sekolah, kakek nenek, tamu, penduduk setempat dan semua penggemar beruang. Tentu saja itu jauh lebih indah."

https://www.kompas.com/global/read/2020/12/17/190408970/dikurung-di-kandang-kecil-hampir-seumur-hidupnya-beruang-jambolina

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke