WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemimpin Mayoritas Senat Amerika Serikat (AS) Mitch McConnell memperingatkan Presiden AS Donald Trump agar tidak mempercepat pengurangan pasukan di Afghanistan dan Irak.
Dia beralasan langkah tersebut bakal akan memberi kelompok ekstremis sebuah kemenangan propaganda yang besar.
Berbicara pada Senin (16/11/2020), politikus dari Partai Republik tersebut mengatakan rencana Trump tersebut sama saja dengan meninggalkan mitra.
Dia menambahkan bahwa langkah tersebut akan memberikan ruang bagi Taliban untuk mengambil kendali atas Afghanistan.
Selain itu, penarikan pasukan AS dari Afghanistan dapat membuat ISIS dan Al-Qaeda untuk menyusun ulang kekuatannya sebagaimana dilansir dari AFP.
Dia memperingatkan bahwa penarikan pasukan AS yang terlalu dini kemungkinan lebih buruk daripada penarikan pasukan AS di Irak pada 2011 di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama.
Dia berpendapat penarikan pasukan AS dari Irak pada 2011 memucu kebangkitan ISIS dan merangsang babak baru terorisme global.
"Ini akan mengingatkan kita pada kepergian (tentara) Amerika yang memalukan dari Saigon (Vietnam) pada 1975,” imbuh McConnell.
Trump sendiri berencana menarik 2.000 tentara AS dari Afghanistan dan 500 pasukan AS dari Irak.
Dengan demikian, maka tinggal tersisa sekitar 2.500 tentara AS yang bersiaga di masing-masing negara tersebut.
Jumlah tersebut dinilai para pejabat AS masih kurang cukup untuk menjaga stabilitas negara.
Sebelum dipecat pada 9 November, mantan Menteri Pertahanan AS Mark Esper berkeras untuk mempertahankan kehadiran pasukan AS di Afghanistan sebanyak 4.500 personel.
Jumah tersebut bakal tetap dipertahankan hingga Taliban mengurangi serangannya terhadap pemerintah Afghanistan untuk menunjukkan komitmennya dalam pembicaraan damai.
Pentagon sendiri belum mengonfirmasi laporan bahwa Trump akan mulai menarik tentara AS di Afghanistan dan Irak pada pekan ini.
Trump mulai menjabat sebagai Presiden AS hampir empat tahun lalu dan berjanji untuk mengakhiri perang AS di luar negeri.
Dia tampaknya bertekad untuk menepati janjinya itu sebelum dia mundur, menyusul kekalahannya dalam pemilu AS dari calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden.
Bulan lalu, Trump mengaku ingin pasukan AS bisa pulang sebelum Natal
Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien menyempurnakan keinginan Trump yang berarti kehadiran tentara AS di Afghanistan akan turun menjadi 2.500 personel pada awal Januari.
McConnell, yang merupakan sekutu politik Trump, memperingatkan penarikan pasukan yang cepat akan menyenangkan orang-orang yang ingin melihat AS celaka.
"Tontonan pasukan AS yang meninggalkan fasilitas dan peralatan, menyerahkan lapangan di Afghanistan kepada Taliban dan ISIS, akan disiarkan ke seluruh dunia sebagai simbol kekalahan dan penghinaan AS, dan kemenangan bagi ekstremisme," katanya.
"Ini akan memberikan Al-Qaeda yang lemah dan terpencar-pencar, kemenangan propaganda besar dan memperbarui tempat berlindung untuk merencanakan serangan terhadap Amerika,” imbuh McConnell.
https://www.kompas.com/global/read/2020/11/17/095116270/sekutu-trump-di-senat-as-kecam-pengurangan-tentara-di-afghanistan-dan