Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengadilan Houthi Yaman Hukum Mati 21 Mata-mata Koalisi Arab Saudi

Saluran berita televisi yang dikelola oleh kelompok pemberontak itu tidak menyebutkan identitas para terdakwa, tetapi mengatakan bahwa mereka semua adalah warga Yaman.

Dilaporkan Xinhua, hingga berita ini diunggah belum ada komentar dari pihak koalisi ataupun pemerintah Yaman.

Putusan pengadilan di ibu kota Sanaa yang dikuasai Houthi itu merupakan putusan terbaru dari serangkaian sidang tertutup, terhadap lawan-lawan politik yang digelar oleh kelompok pemberontak tersebut.

Yaman terperosok ke dalam perang sipil sejak akhir 2014 saat kelompok Houthi dukungan Iran merebut kendali di beberapa provinsi di Yaman utara, dan memaksa pemerintahan Presiden Abd-Rabbuh Mansour Hadi yang didukung Arab Saudi meninggalkan Sanaa.

Koalisi militer pimpinan Saudi mengintervensi konflik Yaman pada Maret 2015 untuk mendukung pemerintahan Hadi.

Perang sipil tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang, membuat hampir 4 juta orang mengungsi, dan memaksa lebih dari 20 juta orang terjerumus ke ambang kelaparan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/15/152615370/pengadilan-houthi-yaman-hukum-mati-21-mata-mata-koalisi-arab-saudi

Terkini Lainnya

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke