Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agen Rusia Tersangka Pelaku Pembunuhan Diadili di Berlin

KOMPAS.com - Pada Rabu (7/10/2020), warga Rusia bernama Vadim K diadili di Berlin atas pembunuhan seorang eksil Chechnya yang berkewarganegaraan Georgia.

Pihak Kejaksaan Jerman mengungkapkan bahwa dinas rahasia Rusia merencanakan pembunuhan tersebut.

Setelah tokoh oposisi Rusia Sergei Navalny diracun, ada satu lagi kasus yang makin menyuramkan hubungan antara Jerman-Rusia.

Warga Rusia Vadim K (55), dituduh menembak mati Zelimkhan Khangoshvili dari jarak dekat di taman "Kleiner Tiergarten" di Berlin pada tengah hari 23 Agustus 2019.

Korban yang berusia 40 tahun dan berkewarganegaraan Georgia berasal dari Chechnya, dan telah tinggal di Jerman sejak akhir 2016 serta telah mengajukan permohonan suaka politik. 

Zelimkhan Khangoshvili pernah ikut bertempur bersama pemberontak Chechnya melawan Rusia dalam Perang Chechnya Kedua.

Pemerintah Rusia mengumumkan sosoknya sebagai seorang teroris dan mengeluarkan surat perintah penangkapannya. Namun dia lolos dari kejaran agen Rusia di ibu kota Georgia, Tiblisi, dan setelah itu melarikan diri ke Jerman melalui Ukraina dan Polandia.

Pada hari dia dibunuh, polisi di Berlin langsung menangkap tersangka utama, Vadim Nikolaevich K alias Vadim K.

Dia dituduh mendekati korban saat mengendarai sepeda, menembaknya dengan pistol semi-otomatis, dan kemudian menembakkan dua tembakan lagi ke kepala korban saat sudah terbaring di tanah.

Penyelidik mengatakan, tersangka menolak untuk berbicara. Vadim sendiri diketahui memiliki setidaknya dua identitas.

Agen Rusia yang ditugaskan melakukan pembunuhan?

Karena ada kemungkinan latar belakng politik, Kantor Kejaksaan Federal Jerman lalu mengambil alih penyelidikan.

Menurut para penyelidik, semua temuan menunjukkan bahwa dinas keamanan Rusia terlibat dalam perencanaan pembunuhan, memfasilitasi pergerakan tersangka, dan membantu menutupi jejaknya.

Kalangan keamanan di Berlin menyebut kasus ini "Skripal kedua", mengacu pada percobaan pembunuhan di Inggris, 2018.

Mantan agen Rusia Sergei Skripal dan putrinya ketika itu diracun dengan racun saraf Novichok, namun mereka berhasil diselamatkan.

Kasus itu memicu pertikaian diplomatik besar yang memuncak pada pengusiran puluhan diplomat Rusia dari Inggris dan negara-negara anggota UE, yang dibalas Rusia dengan tindakan serupa.

Tapi reaksi Jerman terhadap pembunuhan Khangoshvili tidak separah sebelumnya. Pemerintah di Berlin mengusir dua diplomat Rusia pada Desember 2019, dengan alasan Rusia gagal bekerja sama dalam penyelidikan pembunuhan itu.

Heiko Maas: Rusia menolak bekerja sama

Selama kunjungan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas ke Moskow pada 11 Agustus 2020, Heiko Maas terang-terangan menyinggung pembunuhan Khangoshvili.

"Pembunuhan di Kleiner Tiergarten adalah sesuatu yang membuat hubungan kami tegang," kata Maas ketika itu.

Dia mengatakan, otoritas Jerman telah meminta bantuan kepada Rusia dalam kasus itu sampai 17 kali, tanpa tanggapan berarti.

Namun Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, membantah keterlibatan Rusia dan menyatakan bahwa itu semua hanya kampanye anti-Rusia.

Beberapa partai oposisi di parlemen Jerman Bundestag mengatakan, protes Berlin terhadap Moskwa terlalu setengah hati.

"Pemerintah Jerman tidak memberikan perhatian yang layak terhadap kasus ini," kata juru bicara luar negeri Partai Hijau, Omid Nouripour. "Mereka mungkin takut membuat hubungan dengan Moskwa menjadi lebih buruk," katanya.

Partai Liberal demokrat, FDP, menuntut tindakan tegas, jika di pengadilan terbukti bahwa dinas keamanan Rusia memang terlibat dalam pembunuhan itu.

Pembunuhan di Berlin jadi perhatian luas, karena publik bisa melihat sendiri "betapa tidak bermoralnya negara Rusia mengejar orang-orang yang tidak mereka setujui," kata juru bicara FDP Konstantin Kuhle seperti dikutip DW.

Vonis terhadap Vadim diperkirakan paling cepat baru dijatuhkan pada akhir Januari 2021 mendatang.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/16/180045570/agen-rusia-tersangka-pelaku-pembunuhan-diadili-di-berlin

Terkini Lainnya

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke