Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

HIndari Pertumpahan Darah, Presiden Kirgistan Mengundurkan Diri

"Saya tidak ingin dalam sejarah sebagai presiden yang menumpahkan darah dan menembak warganya sendiri," ujar Jeenbekov dalam rilisnya.

Sejak pemilihan parlemen pada 4 Oktober, Kirgistan berada dalam krisis dengan demonstran meminta pejabat pemilu membatalkan hasilnya.

Jeenbekov menjadi presiden ketiga dalam sejarah negara di Asia Tengah itu yang memutuskan mengundurkan diri karena meningkatnya aksi massa sejak 2005.

Ketika memutuskan untuk mundur, presiden yang berkuasa sejak 2017 itu menyerukan perdamaian karena negara tengah di ambang konflik.

"Militer dan pasukan keamanan jelas akan menggunakan senjata guna melindungi bangunan negara. Darah pun terancam tertumpah," kata dia.

"Karena itu, saya meminta kepada kedua belah pihak untuk tidak jatuh ke dalam provokasi," kata presiden berusia 61 tahun tersebut.

Dia juga menyerukan kepada Perdana Menteri Sadyr Japarov yang baru dilantik dan oposisi untuk menarik pendukung mereka dari ibu kota Bishkek.

Kerusuhan mulai terjadi setelah massa oposisi memenuhi jalanan Bishkek dan menyerbu bangunan pemerintah serta menuntut dua hal.

Yakni pemilihan ulang dan pengunduran diri Presiden Jeenbekov, yang mereka anggap sangat memihak Rusia, dikutip BBC Kamis (15/10/2020).

Massa menyatakan bahwa pemilu telah dicurangi, klaim yang didukung oleh kelompok pemantau internasional menjadi "perhatian besar mereka".

Lebih dari 1.200 orang terluka dengan satu orang dikabarkan tewas dalam kerusuhan yang sudah memasuki pekan kedua ini.

Pada Rabu (14/10/2020), Jeenbekov memberikan persetujuan untuk pelantikan Japarov setelah parlemen meloloskannya hingga dua kali.

Japarov merupakan seorang nasionalis yang tengah menjalani hukuman penjara hingga dia dibebaskan oleh pendukunya pekan lalu.

Sesuai aturan, ketua parlemen akan menjadi kepala negara sementara. Tetapi pendukung Japarov juga memintanya untuk mundur.

Situasi tersebut bisa membuat PM Japarov menjadi satu-satunya penguasa di Kirgistan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/15/223057570/hindari-pertumpahan-darah-presiden-kirgistan-mengundurkan-diri

Terkini Lainnya

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke