Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kampanye Trump Didenda Rp 44,5 Juta karena Langgar Protokol Virus Corona

HENDERSON, KOMPAS.com - Perusahaan Nevada yang mengadakan kampanye untuk Donald Trump di dalam ruang tertutup, dikenai denda 3.000 dollar AS (Rp 44,5 juta), karena melanggar protokol dalam negeri tentang virus corona.

Kampanye yang dihadiri ribuan orang berlangsung pada Minggu (13/9/2020) dan menggunakan fasilitas dari Xtreme Manufacturing di Henderson, Nevada, telah melanggar batasan negara untuk pertemuan 50 orang atau lebih.

Melansir CNN pada Selasa (15/9/2020), ribuan peserta dalam kampanye itu tidak diharuskan memakai masker dan hanya menerapkan sedikit social distancing, oleh tim kampanye Trump. 

Kota Henderson telah memperingatkan Xtreme Manufacturing bahwa mereka akan melanggar peraturan, jika kampanye dilanjutkan.

"Selama acara tersebut, seorang petugas kepatuhan mengamati 6 pelanggaran terhadap arahan dan Divisi Operasi Bisnis Kota telah mengeluarkan Pemberitahuan Pelanggaran Lisensi Bisnis untuk Xtreme Manufacturing dan menilai denda sebesar 3.000 dollar AS," kata Kathleen Richards, petugas informasi publik senior untuk kota Henderson, kepada CNN dalam sebuah pernyataan pada Senin (14/9/2020).

Richards menambahkan bahwa perusahaan "memiliki waktu 30 hari kalender untuk menanggapi pemberitahuan tersebut dan membayar denda atau menyengketakan pemberitahuan pelanggaran."

Acara dalam ruangan itu terjadi saat kematian akibat Covid-19 mendekati 200.000 secara nasional.

Sebelumnya, kampanye Trump dalam ruangan serupa pernah diadakan di Tulsa, Oklahoma, pada Juni, yang kemudian terjadi lonjakan kasus virus corona di kota tersebut, serta banyak diagnosis di antara staf kampanye Trump dan agen Dinas Rahasia.

Ketika ditanya secara umum tentang kampanye Trump di Nevada, dan apakah itu akan membatasi jumlah peserta, tim kampanye Trump pada Sabtu (12/9/2020) hanya menawarkan penjelasan yang tidak jelas tentang protokol yang akan diikuti.

"Setiap peserta akan mendapatkan pemeriksaan suhu sebelum masuk, diberikan masker yang dianjurkan untuk mereka pakai, dan disediakan banyak hand sanitier," kata seorang pejabat kampanye kepada CNN.

Pemilik Xtreme Manufacturing Don Ahern menolak berkomentar pada Senin (14/9/2020), apakah ia bermaksud untuk membantah kutipan tersebut.

"Tujuan saya adalah melanjutkan tradisi besar Amerika tentang hak berkumpul dan kebebasan berbicara," kata Ahern pada Senin sore dalam konferensi pers singkat.

Ahern, yang memiliki bisnis persewaan peralatan dan hotel di Las Vegas, selain Xtreme, mengatakan bahwa ia menganggap kampanye itu "tidak berbeda dengan ribuan orang yang diizinkan berkumpul di meja judi, pesta biliar tanpa masker, dan protes di seberang jalan".

Dia juga mencatat bahwa dia tidak kecewa dengan pekerja kota yang memberikan surat pemberitahuan pelanggaran kepadanya.

"Anda tahu, mereka punya pekerjaan yang harus dilakukan. Mereka mungkin diarahkan. Jadi, kami menghormati posisi semua orang dalam situasi ini," kata Ahern.

Hotel Ahern di Las Vegas didenda setelah menjadi tuan rumah acara kampanye "Evangelicals for Trump" pada Agustus yang melebihi aturan batas negara bagian dan juga melanggar beberapa batasan kesehatan kota.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/15/161221470/kampanye-trump-didenda-rp-445-juta-karena-langgar-protokol-virus-corona

Terkini Lainnya

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke