Penusukan pada dini hari itu menewaskan 1 orang dan 2 lainnya dalam kondisi kritis. Sementara itu 5 orang lainnya menderita luka ringan.
Penusukan terjadi di empat lokasi terpisah antara pukul 00.30-2.30 dini hari.
Salah satu TKP berlokasi di tengah Gay Village Birmingham, tetapi polisi mengatakan itu bukan kejahatan rasial. Mereka juga menampik kaitan apa pun dengan kekerasan geng dan terorisme.
"Tampaknya itu acak dalam kaitannya dengan orang-orang yang diserang," kata Kepala Inspektur Steve Graham dari polisi West Midlands.
"(Kasus) ini ditangani sebagai pembunuhan," terangnya dikutip dari AFP.
Tersangka bertudung kepala
Tidak ada rincian tentang identitas korban, selain jenis kelamin mereka yakni yang tewas adalah pria lalu yang mengalami luka parah adalah pria dan wanita.
Anggota parlemen lokal Shabana Mahmood mengatakan, pusat kota Birmingham saat itu penuh sesak dengan banyak orang makan dan minum di luar bar dan restoran.
Saksi mata sebelumnya mengatakan ke AFP tentang salah satu penusukan di 4 lokasi itu, yakni di dalam dan sekitar Arcadian Center.
Lokasi itu dipenuhi restoran, kelab malam, dan bar yang mempertemukan Gay Village dengan Chinese Quarter.
Seorang manajer bar setempat di dekat Hurst Street, David Nash, berujar dia melihat tersangka bertudung kepada berjalan dengan santai sampai insiden terjadi dan tersangka itu lari.
"Saya di jalan sekitar pukul 2.20 pagi dan kami mendengar seseorang berteriak di jalan, 'cegat dia, dia baru saja menikam orang'," katanya.
Saksi lain dari insiden itu melihat paramedis merawat seorang wanita yang terbaring di bawah.
Inggris Raya sempat siaga tinggi setelah terjadi dua penikaman massal di London tahun lalu, yang membuat kedua pelaku ditembak mati oleh polisi.
Pada Juni seorang pria didakwa menikam tiga orang hingga tewas di sebuah taman di Reading, barat London, dalam kasus yang masih diselidiki polisi anti-terorisme.
Kemudian 6 orang termasuk seorang polisi terluka di Glasgow, Skotlandia. Polisi lalu menembak mati tersangka penyerangan itu.
Tindak kejahatan dengan pisau di Inggris dan Wales meningkat 6 persen dalam setahun hingga akhir Maret, menurut Badan Statistik Nasional Inggris.
Birmingham salah satu kota dengan etnis beragam di Inggris yang berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa, memiliki riwayat kekerasan geng yang eksplosif baru-baru ini.
https://www.kompas.com/global/read/2020/09/07/115747970/misteri-penusukan-di-4-lokasi-birmingham-inggris-begini-penuturan-saksi