Profesor yang Akui Berpura-pura jadi Orang Afro-Amerika Dipastikan Tidak Mengajar Semester Ini

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang profesor kulit putih di George Washington University yang baru-baru ini mengaku berpura-pura menjadi orang keturunan Afro-Amerika dikabarkan tidak akan mengajar di Kelas Musim Gugur.

Seorang profesor dari Universitas George Washington, Jessica Krug sebelumnya, dilansir Kompas.com, mengaku berpura-pura menjadi Afro-Amerika. Krug sebenarnya seorang Yahudi kulit putih dari kota Kansas.

Dilansir People, Universitas George Washington segera mengumumkan pada Jumat (4/9/2020) kemarin usai pengakuan Krug di platform Medium.

"Banyak dari Anda pasti memiliki banyak pertanyaan setelah postingan Medium oleh anggota fakultas GW (George Washington) Jessica Krug. Sementara universitas meninjau situasi ini, Dr. Krug tidak akan mengajar kelasnya semester ini," ujar M. Brian Blake, rektor dan eksekutif wakil presiden bidang akademik, juga Paul Wahlbeck, dekan Kolese Seni dan Sains Kolombia, dalam sebuah surat yang diunggah di situs web kampus tersebut.

Blake dan Wahlbeck menambahkan bahwa sekolah "menanggapi situasi ini dengan serius dan mendukung komunitas kami."

Krug menyebut dirinya "pengecut" karena telah melanjutkan sandiwara begitu lama. "Saya telah membangun hidup saya di atas kebohongan anti-Hitam yang kejam, dan saya telah berbohong dalam setiap napas yang saya ambil," tulisnya di Medium.

Kasusnya sangat mirip dengan Rachel Dolezal, seorang aktivis ras kulit putih yang mengaku berkulit hitam.

Dolezal pertama kali menjadi berita utama pada 2015 ketika orang tuanya mengungkap bahwa dia berkulit putih.

Menurut biodatanya di situs web GWU, Krug memiliki beberapa bidang keahlian seputar Afrika, Amerika Latin, Sejarah Afrika-Amerika, dunia modern awal, serta imperialisme dan kolonialisme.