Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Eks Komandan Perang Bosnia Ajukan Banding atas Hukuman Genosida

SARAJEVO, KOMPAS.com - Eks Komandan Serbia Bosnia Ratko Mladic (78) telah mulai mengajukan banding melawan vonis yang dijatuhkan terhadapnya soal genosida dan kejahatan perang terhadap kemanusiaan.

Banding yang dia lakukan didengar di Pengadilan oleh 3 orang hakim yang semuanya berpartisipasi melalui link video (secara daring) seperti dikutip BBC, Selasa (25/8/2020).

Pengadilan 2 hari itu telah ditunda sebelumnya karena dua hal; kesehatan Mladic dan wabah virus corona.

Mladic resmi ditahan seumur hidup sejak 2017. Dia divonis seumur hidup karena dianggap pengadilan terbukti memimpin pasukan selama pembantaian Muslim Bosnia (Bosniak) selama era 1990-an Perang Bosnia.

Mladic hadir di Pengadilan pada Selasa, meakai masker bedah sebelum akhirnya membukanya. Dia juga diketahui akan berbicara di Pengadilan Den Haag selama 10 menit pada Rabu (26/8/2020).

Pada Selasa kemarin, para pengacara Mladic mengatakan kepada Pengadilan PBB bahwa persidangan tidak bisa dilakukan ke depannya sampai tim medis meninjau kapasitas Mladic untuk bisa berperan serta.

Mereka berpendapat bahwa dia dihukum secara keliru atas "insiden tak terjadwal" yang dibuat sebagai tuduhan selama persidangannya.

Pada awalnya, Mladic divonis dengan 10 dakwaan, jaksa penuntut mengatakan dia juga harus dinyatakan bersalah atas genosida atas Bosnia dan Kroasia pada 1992.

Sayangnya banding yang dilakukan Selasa kemarin melalui daring mengalami gangguan teknis. Hakim Ketua Prisca Matimba Nyambe yang termasuk dari antara hakim yang berpartisipasi mengatakan tidak dapat memahami kata-kata pengacara pembela dan harus bergantung pada transkrip.

Sementara pengacara pembela Mladic, Dragan Ivetic mengeluh tidak bisa berkomunikasi dengan kliennya dan tidak merasa diyakinkan bahwa kliennya dapat mengikuti proses pengadilan dengan sepenuhnya.

Apa saja vonis untuk Mladic?

Mladic dulunya seorang komandan militer pasukan perang Serbia Bosnia melawan Bosniak Kroasia dan Tentara Bosniak.

Dia diadili di Pengadilan Kriminal Internasional untuk bekas Yugoslavia (ICYT) pada 2012 dan terbukti bersalah pada 2017.

Pengadilan menemukan bahwa dia berkontribusi dengan signifikan terhadap pembantaian (genosida) di Srebrenica pada 1995 dengan lebih dari 7.000 pria dan anak laki-laki Bosniak tewas terbunuh, kejahatan terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.

Dakwaan lainnya termasuk kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Dia dibebaskan dari hitungan kedua genosida di kota lain. Pengadilan akan mendengarkan banding dari jaksa penuntut terhadap pembebasan ini minggu ini.

Pada akhir perang tahun 1995 Mladic bersembunyi dan hidup dalam ketidakjelasan di Serbia, dilindungi oleh keluarga dan unsur-unsur pasukan keamanan.

Dia akhirnya dilacak dan ditangkap di rumah sepupunya di pedesaan Serbia utara pada tahun 2011 setelah 16 tahun dalam pelarian.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/26/062107970/eks-komandan-perang-bosnia-ajukan-banding-atas-hukuman-genosida

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke