Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Presiden Lebanon: Investigasi Internasional Terhadap Ledakan di Beirut Buang-buang Waktu

BEIRUT, KOMPAS.com – Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan bahwa investigasi internasional terhadap penyelidikan ledakan di Ibu Kota Lebanon, Beirut, tidaklah diperlukan.

Dia menganggap penyelidikan internasional terhadap ledakan di Beirut buang-buang waktu sebagaimana dilansir dari Al Arabiya, Minggu (9/8/2020).

“Tujuan dari seruan untuk penyelidikan internasional dalam kasus (ledakan) di pelabuhan adalah untuk membuang waktu,” kantor media kepresidenan mengutip ucapan Aoun.

Dia menambahkan pengadilan harus bergerak cepat untuk mengidentifikasi pelaku yang terkait dengan bencana ledakan di Beirut.

Sedikitnya 158 orang tewas dan lebih dari 6.000 lainnya terluka akibat ledakan di kawasan pelabuhan Beirut tersebut.

Dugaan penyebab ledakan yang terjadi pada Selasa (4/8/2020) tersebut adalah 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di dalam gudang.

Ledakan tersebut telah sangat destruktif yang menyebabkan sekitar 300.000 orang di Beirut kehilangan tempat tinggalnya.

Diberitakan sebelumnya Para pengunjuk rasa menyerbu kantor-kantor penting di Beirut pada Sabtu (8/8/2020).

Ratusan orang berkumpul di jalan-jalan Beirut, memegang spanduk bertuliskan "revolusi ibu kota" dan "Beirut adalah kota demiliterisasi" dan menyerukan pemerintah untuk mengundurkan diri.

Sementara itu di jalanan menuju gedung parlemen, para pemuda melemparkan batu ke arah pasukan keamanan yang menanggapinya dengan gas air mata.

Pemandangan seperti itu kerap terlihat di Lebanon sejak Oktober 2019. Ribuan pria dan wanita turun lagi ke jalan usai demonstrasi panjang selama berbulan-bulan.

Mereka membawa foto korban ledakan dan spanduk bertuliskan nama-nama korban.

Para pengunjuk rasa juga menuntut pemerintah mendapat hukuman yang sama dengan nasib 158 korban tewas akibat ledakan di Beirut.

Warga Lebanon sudah terpuruk akibat krisi ekonomi dan ledakan pada Selasa menambah bumbu amarah mereka.

Krisis politik Lebanon yang memburuk dalam beberapa dekade terakhir menjerumuskan hampir setengah populasi negara itu ke dalam jurang kemiskinan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/09/181612070/presiden-lebanon-investigasi-internasional-terhadap-ledakan-di-beirut

Terkini Lainnya

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke