Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berusaha Bom Mantan Istri, Pria Ini Dipenjara 17 Tahun

Korban yang berusia 27 tahun, dan merupakan ibu dari tiga anak, menderita luka serius karena peledak rakitan pada Oktober tahun lalu.

Paket berisi bom itu meledak setelah si mantan istri mengambilnya di luar apartemen di Guttaring, Provinsi Carinthia, selatan Austria.

Pengadilan di Klagenfurt, ibu kota Carinthia, kemudian menjatuhkan hukuman penjara kepada pelaku 17 tahun dan delapan bulan.

Dilansir AFP Selasa (28/7/2020), selain vonis, dia juga dijebloskan ke fasilitas untuk kejahatan karena ketidakstabilan kejiwaan.

Selain pelaku yang tidak disebutkan identitasnya, komplotannya juga menerima penjara 16 tahun karena membantu mengirim peledak.

Berdasarkan kesaksian di pengadilan, komplotan pelaku yang merupakan eks anggota militer menempatkan bom itu, memencet tombol dan kemudian kabur.

Kemudian pelaku, yang juga seorang mantan tentara, mengawasi ketika eks istrinya menerima paket tersebut dan kemudian meledakannya.

Polisi menerangkan, keduanya menguji coba peledak rakitan itu di hutan setelah menerima bahan-bahannya dari situs internet.

Menurut data kepolisian, dari 65 pembunuhan di Austria tahun lalu, 39 merupakan perempuan, dengan tiga perempatnya mengenal pelaku.

Sementara pada tahun ini, media setempat melaporkan bahwa 15 perempuan dibunuh dengan tersangkanya adalah laki-laki.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/29/093544270/berusaha-bom-mantan-istri-pria-ini-dipenjara-17-tahun

Terkini Lainnya

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke